WahanaNews.co, Batam - Jelang pergantian tahun, warga Pulau Buluh yang berada di Provinsi Kepulauan Riau bisa menikmati listrik 24 jam. Kado istimewa akhir tahun didapatkan setelah PLN berhasil mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah 20 kilovolt (kV) interkoneksi Batam–Pulau Buluh.
Program ini juga menjadi bagian dari program dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Buluh.
Baca Juga:
Transisi Energi, PLN Siap Terapkan Dedieselisasi Pembangkit Berskala Kecil
Zaleha (51), salah satu ibu rumah tangga di Pulau Buluh mengucapkan syukur atas beroperasinya saluran kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan batam dan Pulau Buluh.
Ket foto: Petugas PLN melakukan pemasangan kabel laut tegangan menengah 20 kilovolt (kV) yang menghubungkan Pulau Buluh dengan Batam di Kepulauan Riau. Hadirnya kabel laut ini meningkatkan layanan jam nyala listrik dari 14 jam menjadi 24 jam. [WahanaNews.co/PLN]
“Dulu kami hanya menikmati listrik selama 14 jam per harinya, yaitu mulai pukul 17.00 sore hingga pukul 07.00 pagi, tetapi sekarang listrik sudah menyala 24 jam. Terima kasih kepada PLN yang telah mewujudkan listrik 24 jam di daerah kami,” kata Zaleha.
Baca Juga:
Transisi Energi, PLN Siap Terapkan Dedieselisasi Pembangkit Berskala Kecil
Hal serupa juga disampaikan Dayang (40), warga Pulau Buluh yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang, ia menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah dan PLN kepada masyarakat.
“Selama ini kami tak pernah merasakan listrik 24 jam, tapi sekarang listrik PLN terus menyala siang dan malam tanpa henti. Terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah dan PLN yang telah mewujudkannya,” ucap Dayang.
Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad juga menyampaikan, beroperasinya saluran kabel laut ini makin memperkuat sistem kelistrikan di Kepulauan Riau. Karena itu, Pemprov Kepri mengapresiasi kolaborasi PLN yang terus menghadirkan listrik berkualitas bagi masyarakat.
“PLN berhasil mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah bertegangan 20 kV yang menghubungkan Batam dan Pulau Buluh. ini merupakan suatu usaha dan pemerataan di bidang tenaga listrik. Kami sangat mengapresiasi dan tentu akan terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama antara Pemerintah dan PLN,” Jelas Ansar.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang andal dan merata hingga ke daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
“Ini merupakan salah satu bentuk kehadiran PLN sebagai bagian dari Negara dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menghadirkan listrik yang andal untuk menyejahterakan masyarakat," ucap Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau, Agung Murdifi menjelaskan, pasokan listrik yang sebelumnya disuplai dari PLTD kini telah beralih kepada pasokan dari sistem _grid_ PLN yang lebih andal dan berkualitas.
“Dengan sistem interkoneksi ini, PLN semakin mantap untuk menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Pulau Buluh. Pengoperasian sistem ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung program _net zero emissions_ pada tahun 2060 mendatang,” ujar Agung.
Agung menambahkan, pengoperasian kabel laut ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulau Buluh.
“Beroperasinya kabel listrik sepanjang 1,16 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Buluh. Potensi pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar tidak perlu khawatir lagi mengenai kebutuhan listrik yang andal untuk keberlangsungan proses produksinya,” pungkas Agung.
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]