WahanaNews.co | Meninggal saat mengikuti Diksar Menwa, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra (21), dikabarkan sempat mengigau dan disebut kesurupan.
Kabar ini datang dari pertanyaan Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa kepada rektorat kampus.
Baca Juga:
Kasus Diklatsar Menwa UNS, 2 Panitia Dituntut 7 Tahun Penjara
"Ada informasi Gilang ini mengalami kesurupan lalu ditenangkan dengan ayat Al-Qur'an. Kita tanyakan apakah hal itu benar, atau itu kejang-kejang?" kata Zakky di UNS, Solo, Selasa (26/10/2021).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, mengaku tidak mengetahui kebenaran kabar itu. Namun dia membenarkan jika Gilang sempat mengigau dengan tidak sadar.
"Yang bersangkutan tidak sadar dan mengigau akhirnya berkata-kata dalam kondisi tidak sadar. Pengakuan pihak panitia terjadi sampai pukul 21.00 WIB lebih sedikit," kata Sutanto.
Baca Juga:
Kasus Diklatsar Menwa UNS Sudah P-21, 2 Tersangka Terancam 7 Tahun Penjara
Menurut pengakuan panitia, kata Sutanto, ada peserta lain yang juga mengigau. Dia pun masih menelusuri kebenaran pernyataan panitia Diksar Menwa UNS itu.
"Pengakuan dari panitia, ada peserta lain yang mengigau. Tapi kami akan konfirmasi, kami akan cari informasi lebih lanjut lewat cara yang bisa kami lakukan," ujarnya.
Meski begitu, Sutanto menduga kondisi tersebut bisa terjadi karena penyebab lain. Dia pun menyerahkan kepada kepolisian untuk mengusut faktanya.
"Istilah orang tadi bisa menyimpulkan kesurupan dan lain-lain. Tapi kami menangkap itu seperti orang dehidrasi, kepanasan, kejang, kemudian berbicara di luar kontrol, seperti orang mengigau," katanya.
Diberitakan sebelumnya, polisi memeriksa 18 saksi terkait tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Gilang Endi Saputra (21) usai mengikuti Diksar Menwa.
Saksi yang diperiksa terdiri dari peserta, panitia Diksar Menwa hingga dosen UNS.
"Saat ini sudah 18 orang saksi diperiksa," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy lewat pesan singkat, Selasa (26/10).
"Delapan orang saksi dari peserta, sembilan orang saksi dari panitia, dan satu orang dosen UNS," sambung Iqbal.
Dia menerangkan kasus meninggalnya Gilang kini ditangani oleh Ditreskrimum Polda Jateng. Dari hasil autopsi ditemukan adanya tanda kekerasan.
"Dari hasil autopsi ada tanda-tanda kekerasan," ujarnya. [rin]