WAHANANEWS.CO, Jakarta - Makanan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah wilayah Riau, Kepulauan Riau (Kepri), dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali jadi sorotan setelah ditemukan serangga hingga makanan basi yang membuat orang tua resah dan pihak berwenang harus turun tangan.
Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) untuk wilayah tersebut, Syariwidya, mengungkap adanya jangkrik yang menempel di porsi MBG di SMA Negeri 14 Batam pada Kamis (18/9/2025).
Baca Juga:
Ratusan Murid Sekolah di Bangkep Diduga Keracunan Setelah Santap MBG, Polisi Bawa Sisa Makanan ke Balai POM Kota Palu
Sehari kemudian, Jumat (19/9/2025), ditemukan ulat pada buah pisang yang dibagikan dalam program MBG di SD Huria Kristen Indonesia (HKI) Bengkong, Kota Batam.
Syariwidya menuding Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lalai dalam menjaga standar sanitasi dan higienitas di dapur sehingga insiden itu bisa terjadi.
“Penyebab adanya seekor jangkrik di MBG di SMA Negeri 14 Batam dan seekor ulat di MBG di SD HKI Bengkong akibat kelalaian petugas kurang menerapkan sanitasi dan higienis di lingkungan dapur,” kata Syariwidya pada wartawan, Minggu (21/9/2025).
Baca Juga:
Prabowo Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Anggaran Dialihkan ke Program Produktif untuk Rakyat
Ia menegaskan seharusnya program MBG diawasi lebih ketat agar sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) yang berlaku.
Temuan lain berupa makanan basi terjadi di SD Negeri 013 Kabupaten Karimun, Kepri, pada awal September 2025, setelah jeda waktu terlalu lama antara proses memasak dengan konsumsi siswa.
“MBG basi akibat jarak waktu masak hingga dikonsumsi terlalu lama sehingga makanan saat dimakan basi. Hal ini juga kurang koordinasi Kepala SPPG dengan pihak sekolah terkait waktu pengantaran,” ucapnya.