WahanaNews.co | Gempa Magnitudo 6,6 yang mengguncang Pandeglang, Banten kemarin, tidak hanya menyebabkan kepanikan terhadap warga sekitar saja. Melainkan sejumlah satwa yang berada di Pulau Peucang, Banten, turut berhamburan dikarenakan ketakutan.
Elly Suparly, pegawai sebuah tempat peristirahatan atau resor di Pulau Peucang, Banten, mengungkapkan hewan-hewan turut mengevakuasi diri saat gempa mengguncang.
Baca Juga:
Ancam Populasi Satwa Lain, Racun di Kulit Kodok Tebu Jadi Malapetaka di Australia
Gempa yang terjadi pada Jumat (14/1) pukul 16.05 WIB itu sendiri berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pulau Peucang yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) itu hanya berjarak sekitar 32 kilometer dari pusat gempa, di perairan Sumur, Banten.
Ia mulanya mengaku hanya bisa pasrah saat gempa, karena tidak bisa mengevakuasi diri, lantaran posisi pulau tersebut yang berada di tengah perairan Selat Sunda.
Baca Juga:
Seekor Owa Hewan Langka asal RI Bernama Slamet Melahirkan di Inggris
"Saya sedang santai bareng yang lain. Tiba-tiba itu tanah bergetar kencang. Saya lari ke lapangan, ngeliat bangunan resort semua bergoyang. Pokoknya pasrah, mau lari juga lari kemana lagi di pulau gini mah," ujar Elly Suparly, kemarin.
Saat gempa terjadi, ia menceritakan hewan penghuni Pulau Peucang yang sedang bermain dan memakan rumput maupun dedaunan di sekitar resor berlarian masuk ke dalam hutan.
"Rusa, babi yang lagi ada di lapangan pada lari langsung ke hutan, kayak ketakutan," ujarnya.
Saat gempa terjadi, Elly mengungkapkan sedang tidak ada wisatawan berkunjung. Usai gempa, dia bersama teman-temannya tidak tidur semalaman karena khawatir potensi bencana susulan. Sementara, suasana di Pulau Peucang hujan deras.
"Pokoknya muji (zikir) aja, pasrah kita mah. Langsung inget dosa, inget keluarga. Ini gempa paling besar yang saya rasakan daripada sebelum-sebelumnya. Ronda sambil ngecek air laut, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, doanya saja," jelasnya.
Diketahui, kawasan Banten, terutama Ujung Kulon dan pulau-pulau serta perairan di sekitarnya, sempat terdampak berat oleh tsunami akibat gempa 2018.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya mengungkapkan 1.378 rumah terdampak gempa itu. Rinciannya, 278 rumah rusak berat, 323 rumah rusak sedang, dan 777 unit rumah rusak ringan.
Yang terbanyak rusak berada di Pandeglang, atau daerah terdekat dari sumber gempa. [bay]