WahanaNews.co | PT PLN memprioritaskan pemulihan kelistrikan fasilitas umum, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Regional
Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), pasca terdampak gempa Mamuju dan
Majene, Sulawesi Barat.
Bencana gempa dengan magnitudo 6,2
skala richter (SR) mengguncang, melanda Mamuju dan Mejene.
Baca Juga:
Bangun Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Papua Pedalaman, ALPERKLINAS Apresiasi Dukungan TNI
"Rumah sakit memang menjadi prioritas
kami dalam melakukan pemulihan kelistrikan. Ini menjadi titik vital, khususnya
untuk memberikan perawatan kepada korban, ditambah lagi di RSUD Mamuju ini juga
menjadi posko pengungsi gempa," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid, Minggu (17/1/2021).
Selain RSUD Mamuju dan RS Regional
Provinsi Sulbar, PLN juga sedang berupaya memulihkan kelistrikan di Rumah Sakit
Bhayangkara di Mamuju. Namun untuk sementara RS Bhayangkara memakai genset.
"Tapi kami upayakan hari ini dapat
menyala kembali dari jaringan listrik PLN," katanya.
Baca Juga:
Listriki Masyarakat Papua Pedalaman, ALPERKLINAS Apresiasi Dukungan TNI Bangun Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Adapun Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu (17/1/2021), korban gempa Mamuju dan Majene bertambah menjadi 56 orang.
Selain itu, ada 637 korban luka di
Kabupaten Majene. Rinciannya, 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan
425 orang luka ringan.
Di Kabupaten Memuju, 189 orang
mengalami luka berat dan rawat inap.
Kepala Bidang Perencanaan RSUD Mamuju,
Wahyu, mengatakan, hadirnya listrik sangat dibutuhkan
oleh rumah sakit untuk memberikan pertolongan dan perawatan kepada pasien
korban gempa.
"Rata-rata pasien yang masuk memerlukan
operasi dan tentu membutuhkan tenaga listrik. Sebelumnya kami menggunakan
genset, sekarang kami sangat terbantu dengan adanya listrik dari PLN. Terima
kasih kepada PLN," ujar Wahyu.
Selain rumah sakit, secara bertahap
PLN telah berhasil memenuhi kebutuhan pasokan listrik di beberapa lokasi vital, di antaranya posko-posko pengungsian, Markas Kepolisian Daerah
Sulbar, Posko Komando Distrik Militer Bandara Tampa Padang, Posko Stadion
Manakarra, Telkom, serta sebagian Penerangan Jalan Umum Kota Mamuju.
Hingga Sabtu (16/1/2021) tengah malam, petugas PLN masih terus berupaya memulihkan
kelistrikan terdampak gempa.
Sejak Sabtu (16/1/2021) sore, hingga Minggu (17/1/2021) pagi,
PLN kembali berhasil menyalakan tambahan 76 gardu.
Sehingga, total
gardu terdampak yang telah menyala sebanyak 628 gardu atau 72 persen dari total
872 gardu terdampak.
Kini, lebih
dari 64 ribu pelanggan dapat kembali menikmati listrik.
"Hari ini kami akan berupaya
menyelesaikan pemulihan jaringan di jalur utama dan lokasi vital lainnya. Mohon
doa dari seluruh masyarakat," jelas Awaluddin.
Demikian PLN masih terus berupaya
memulihkan kelistrikan terdampak gempa antara lain di Tapalang Barat, Simkep,
Ulumanda, serta sebagian Tapalang, Malunda dan Mamuju.
Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal
Masdar, mengapresiasi langkah PLN memulihkan kelistrikan terdampak
bencana pasca gempa susulan dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang
mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada
Jumat (15/1) dini hari.
"PLN langsung turun setelah gempa,
saya apresiasi. Saya berharap, langkah itu terus berlanjut agar harapannya
listrik dapat kembali menyala seluruhnya," kata Ali.
Ali pun menyatakan Pemerintah Provinsi
Sulbar siap membantu PLN untuk berkoordinasi dengan instansi lain dalam upaya
percepatan pemulihan listrik. [qnt]