WahanaNews.co | Gempa susulan kembali terjadi di Lebak Banten, Sabtu (12/3) sekitar pukul 12.31 WIB. Kekuatan gempa susulan ini beragam, dari magnitudo 2,9 hingga 4,4.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, ada 6 kali gempa susulan setelah gempa utama dengan magnitudo 5,3 yang dimutakhirkan jadi 5,1.
Baca Juga:
Sumur Banten Diguncang Gempa M 4,9
“BMKG mencatat hingga pukul 13.25 WIB, hasil monitoring BMKG terdapat 6 gempabumi susulan dengan magnitudo 2,9 hingga 4,4,” ucap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (12/3).
Ia mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ),” ujarnya.
Sementara itu, BMKG mencatat gempabumi ini dirasakan di Malingping, Cinangka, Bayah, Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Baca Juga:
BPBD Sukabumi Pastikan Tak Ada Kerusakan Akibat Gempa Banten
Kemudian Kota Lebak, Panggarangan, Labuan dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Wilayah Munjul, Tanara, Anyer, Cianjur, Kota Sukabumi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kota Serang, Tangerang, Serpong, Jakarta dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. [bay]