WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi cerita tentang dirinya yang dipukul guru saat dulu masih duduk di bangku sekolah. Edy mengatakan dia dipukul karena salah mengerjakan soal.
Edy awalnya menyampaikan soal kondisi keuangan Sumut yang banyak SILPA. Hal itu karena banyak dinas yang tidak menggunakan anggaran yang sudah tersedia.
Baca Juga:
Pelemparan Edy Rahmayadi Pakai Botol, Tim Hukum Laporkan ke Polda Sumut
"Katanya kita ini nggak punya uang, tapi Sumut ini suruh pakai uang, tak terpakai uangnya," ucap Edy di Medan, Selasa (25/10).
Edy mengatakan orang-orang yang tidak menghabiskan anggaran yang ada itu karena waktu sekolah menghitung menggunakan kalkulator. Jika kalkulatornya rusak, kata Edy, orang itu tidak akan bisa lagi menghitung.
Setelah itu, Edy kemudian bercerita soal dirinya saat bersekolah dulu. Ketika salah menjawab pertanyaan matematika akan langsung dihukum dengan dipukul oleh guru.
Baca Juga:
Diusung PDIP, Cabup Toba Poltak Sitorus Terang-terangan Dukung Bobby Nasution
"Kalau dulu, guru saya, guru matematika, Simamora (berbicara) 'berdiri kau'. Yang satu dia megang kapur, yang satu dia megang penghapus. Begitu salah, tok, penghapus," sebut Edy.
Edy mengatakan kondisi di saat dia bersekolah dulu dengan kondisi anak-anak sekolah saat ini sudah berbeda. Edy mengatakan, guru yang memukul anak sekolah saat ini bisa dilaporkan ke polisi.
"Coba sekarang guru ngerjain itu, besok dipanggil Bareskrim itu. Mana yang benar sekarang ini? Yang benar yang sekarang ini. Tak boleh dengan kekerasan," tuturnya.
Di akhir, Edy mengatakan karena didikan guru yang keras itu membuat dia menjadi seperti ini.
"Dulu saya dididik kayak gitu sama guru saya, akhirnya jadi kayak gini. Disuruh saya baik-baik ya nggak bisa, orang saya dididik guru ku kayak gini," jelasnya.[zbr]