WahanaNews.co | Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
wilayah Yogyakarta atau AirNav Yogyakarta memperingatkan para pilot maskapai
menyusul aktivitas intens Gunung Merapi pada Rabu (27/1/2021).
Gunung Merapi dilaporkan sudah menyemburkan awan panas lebih dari 36 kali
sepanjang pagi hingga sore ini.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
AirNav Yogyakarta pun menerbitkan announcement to airmen atau Ashtam, yang berisi peringatan dini bagi
pilot terhadap potensi abu vulkanik.
"Terkait Gunung Merapi hari ini,
kami telah menerbitkan astam untuk pilot, semacam peringatan buat seluruh
penerbangan terhadap potensi abu vulkanik," ujar General Manager AirNav
Yogyakarta, Ratna Mustikaningsih, saat dihubungi wartawan, Rabu (27/1/2021).
Dalam peringatan itu, pilot yang melakukan penerbangan diarahkan menjauhi area potensi
sebaran jika Merapi mengeluarkan abu vulkanik, baik untuk kawasan di Bandara Adisutjipto, Adisoemarmo (Solo), dan Bandara Yogyakarta International Airport atau YIA.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
"Hingga pukul 15.30 WIB ini, di Bandara Yogya (Adisutjipto dan YIA),
tidak ditemukan abu vulkanik, jadi tetap beroperasi biasa," ujarnya.
General Manager Bandara Adisutjipto,
Agus Pandu Purnama, mengatakan, hasil paper test di Bandara Adisutjipto sementara negatif abu vulkanik.
Sehingga,
operasional di bandara itu hingga saat ini masih berjalan normal.
"Sejauh ini, hasil paper test
negatif VA (abu vulkanik)," ujar Pandu.
Pandu merinci, saat
Merapi menyemburkan awan panas, arah angin north
west atau barat laut, dengan kecepatan 15 knot.
"Namun, ada
kemungkinan angin berpindah ke north east, kecepatan 20 knot," kata dia.
Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi
dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta merinci, hingga
pukul 14.30 WIB, pasca Gunung Merapi menyemburkan awan panas 22 kali sepanjang pukul
06.00 - 12.00 WIB, pergerakan angin dari arah barat daya
dan debu vulkanik mengarah ke barat laut.
Dari pergerakan debu vulkanik Merapi
itu, dominan menuju ke arah Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah. [dhn]