WahanaNews.co | Gunung Merapi memuntahkan awan panas lagi dengan jarak luncur sejauh 1,8 kilometer ke arah barat daya, pada Sabtu (20/11). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengungkapkan, itu terjadi pukul 14.33 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 155 detik," kata Hanik. Dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Gunung Semeru Semburkan Lava Pijar, Jarak Luncur 2 Kilometer
Pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, gunung api aktif itu juga tercatat mengeluarkan empat kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Selain itu, Gunung Merapi tercatat mengalami 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 15-154 detik, enam kali gempa embusan dengan amplitudo 2-3 mm selama 10-24 detik, dan dua kali gempa hybrid dengan amplitudo 2-3 mm selama 5-8 detik.
Berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi periode 12-18 November 2021, BPPTKG menyatakan tidak ada perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah Merapi.
Baca Juga:
Semeru Alami 29 Kali Gempa Letusan Pascaerupsi
Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.