WahanaNews.co | Ikan-ikan
hidup berlompatan ke daratan pantai di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata Nusa
Tenggara Timur (NTT). Warga pun berbondong-bondong ke pesisir Pelabuhan
Lewoleba, untuk menangkapi dan mengumpulkan ikan-ikan itu.
Baca Juga:
Nelayan Libur Melaut, Harga Ikan di Tapteng Meroket
Di pelabuhan Lewoleba, fenomena ikan hidup naik ke daratan
itu menjadi tontonan menarik bagi warga mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa.
Selain itu juga warga dan anak-anak serta orang dewasa
lainnya juga beramai-ramai turun ke pesisir pantai untuk menangkap ikan itu,
menggunakan gayung, ember, serta karung dan pukat.
Jefry seorang warga Lewoleba yang ditemui di ketika sedang
menangkap ikan hidup di pesisir pantai Lewoleba, Kamis malam, mengatakan bahwa
dirinya sudah berada di pesisir pantai itu sejak pukul 20.00 Wita.
Baca Juga:
Ekspor Perdana Frozen Yellowfin Tuna Sumbar ke Amerika Serikat Dimulai
"Saya sudah berada di sini sejak pukul 20.00 wita,
sudah dua karung ukuran 30 kilogram yang saya dapat bersama anak dan istri,"
kata Jefry.
Ikan yang menurut warga setempat disebut dengan sebutan ikan
Tembang Minyak atau Temi itu akan ia masak dan akan disumbangkan untuk para
pengungsi erupsi gunung api Ile Lewotolok di pos-pos pengungsian di Lewoleba.
Sisanya juga akan ia simpan untuk kebutuhan sehari-hari
mengingat saat musim barat seperti saat ini, nelayan-nelayan sulit untuk
mendapatkan ikan.
"Bersyukur karena saat ini untuk mendapatkan ikan
sangat sulit sekali. Jika ada nelayan-nelayan yang mendapatkan ikan yang banyak
langsung diborong oleh pemerintah untuk diberikan kepada pengungsi," ujar
dia.
Sementara itu Ismail, seorang warga juga yang ditemui di
pesisir pantai itu ketika menangkap ikan mengatakan bahwa sebenarnya fenomena
ini baru kembali terjadi sejak 20 tahun terakhir.
"Kejadian ini baru terjadi kembali. Sekitar 20 tahun
yang lalu juga sempat ada kejadian seperti ini. Benar tadi kata teman saya,
ikan di Lewoleba saat ini memang sangat sulit didapat. Dengan adanya kejadian
ini kami bisa dapat ikan banyak dan gratis," tutur Ismail. [qnt]