WahanaNews.co | Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, dilanda hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa (19/4), sekitar 16.30 WIB. Akibatnya, sebanyak 63 rumah warga rusak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai mencatat rumah rusak berat 8 unit, rusak sedang 44 unit dan rusak ringan 11 unit. Kerusakan teridentifikasi di Kelurahan Tanah Merah dan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai.
Baca Juga:
Diterjang Hujan Angin, 84 Rumah di Sulsel Rusak hingga Roboh
"Meskipun sejumlah warga rumahnya rusak, BPBD setempat melaporkan tidak ada warga yang mengungsi. Tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden tersebut," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (20/4/2022).
Sebagian besar kerusakan terjadi pada atap rumah akibat hempasan angin kencang. Di samping itu, sejumlah pohon tumbang juga terjadi saat peristiwa itu berlangsung pada petang hari.
Menyikapi kejadian tersebut, BPBD Kota Binjai segera memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak bencana. Pihaknya melakukan pendataan dan koordinasi dengan aparat kelurahan setempat. Personel BPBD yang dibantu warga membersihkan material bangunan yang rusak dan pohon tumbang.
Baca Juga:
Hujan Angin Disertai Es Turun di Sawangan Depok
Pada hari ini, Rabu (20/4) tidak terdapat peringatan dini hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Sumatra Utara. Meskipun demikian, prakiraan cuaca pada hari ini di Kota Binjai berpotensi cerah berawan hingga hujan sedang.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi fenomena angin kencang. Di samping itu, masyarakat juga perlu mewaspadai peristiwa angin puting beliung yang berpotensi terjadi di saat peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba.
Menghadapi angin kencang, warga dapat melakukan upaya pencegahan sejak dini, seperti memastikan atap rumah terpasang kuat atau pun memangkas ranting-ranting pohon yang ada di sekitar tempat tinggal. Fenomena pohon tumbang yang akhirnya menimpa rumah warga sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa. [rsy]