WahanaNews.co | Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono minta warga sekitar mewaspadai gelombang tinggi di perairan Selat Sunda imbas aktivitas Gunung Anak Krakatau, pada Jumat (4/2).
Namun, Rahmat tak menyebut tinggi gelombang yang disebabkan oleh Gunung Anak Krakatau tersebut.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
"Imbauan gelombang tinggi terbatas di Selat Sunda. Sejauh ini belum ada potensi tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau," kata Rahmat saat dihubungi, Jumat (4/2).
Rahmat menjelaskan mengapa pihaknya tak bisa memberikan angka rinci terkait ketinggian gelombang air laut akibat aktivitas gunung api itu.
Menurutnya BMKG belum bisa memprediksi ketinggian gelombang akibat aktivitas gunung api.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Hal itu berbeda dengan prediksi ketinggian gelombang jika terjadi gempa atau perubahan cuaca.
"Kalau prediksi tsunami, gelombang tinggi, itu ada modellingnya dari BMKG. Tapi kalau gunung api belum ada modelnya, jadi masih sebatas imbauan-imbauan saja," ucap Rahmat.
Kendati demikian, Rahmat mengaku masih mewaspadai potensi gelombang tinggi dan tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau.