WahanaNews.co | Pemprov DKI Jakarta akhirnya buka suara terkait sorotan berbagai pihak soal penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen meski kasus Covid-19 kembali meningkat.
Hal ini lantaran rasio jumlah kasus tertinggi atau incident rate di Jakarta masih didominasi oleh warga usia 20 tahun ke atas.
Baca Juga:
Jakarta Membutuhkan Anggaran Rp 600 Triliun menuju Status Kota Global
"Dari proporsi per kelompok umur tersebut tertinggi kasus-nya di rentan usia 20-50 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022).
Data yang disebutkan Widyastuti merupakan rasio jumlah kasus tertinggi per 20 Desember-25 Januari 2022.
Widyastuti menjelaskan rasio incident rate dikelompokkan berdasarkan rentang 10 tahun, yakni 0-10 tahun, 11-20 tahun, 21-30 tahun, dan seterusnya.
Baca Juga:
Bawaslu Jakbar Ijinkan Penurunan APK dengan Rekomendasi Pemda Lokal
Jadi, kasus Covid-19 paling banyak ditemukan khususnya di rentang umur 20-30 dan 30-40 tahun.
"20-30, 30-40 paling tinggi dibanding kelompok usia yang lain," jelasnya.
Sedangkan untuk rentang anak sekolah, rasio jumlah kasusnya cenderung stabil. Bahkan, tidak terjadi lonjakan signifikan.