WahanaNews.co | Keluarga Komandan Tim Badan Intelijen Strategis (Dantim BAIS) Kapten Abdul Majid yang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Pidie, Aceh, ingin agar pelaku penembakan segera tertangkap dan diproses dengan adil.
“Harapannya ya sebaik-baiknya dan seadil-adilnya bagi kita semua. Karena kami juga sudah tahu beliau memang itu tugasnya. Siapa pun, apa pun, itu untuk kebaikan semua,” kata Khairul, salah seorang anggota keluarga almarhum pada awak media usai proses pemakaman, Jumat (29/10).
Baca Juga:
Istri Pengacara Rudi S Gani: Suami Saya Tak Punya Musuh, Tapi Gugur di Tengah Kasus Besar
Khairul mengatakan, Kapten Abdul merupakan sosok sangat baik dan ramah dengan masyarakat di sekitar. Abdul Majid meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
“Beliau bisa berbaur, periang sifatnya, ya, seperti biasalah warga biasa,” ujarnya.
Abdul Majid merupakan warga asli Desa Beurawe, Banda Aceh, selama ini ia bertugas di wilayah Pidie.
Baca Juga:
Tragis! Pengacara Senior Ditembak Mati di Malam Tahun Baru di Bone
Almarhum ditembak OTK ketika sedang mengendarai mobil Toyota Fortuner dengan nomor polisi BL 1598 NH di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie, Kamis (28/10) sekitar pukul 17.15 WIB.
Dalam peristiwa ini, sebut Khairul, pihak keluarga tidak bisa berkomentar apa pun. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pihak terkait dalam mengusut kasus penembakan tersebut.
“Tidak ada yang bisa kami sampaikan, karena bukan bagian dari keluarga untuk itu bisa kami sampaikan. Kami yakin beliau sudah melaksanakan tugas sebaik-baiknya, untuk proses selanjutnya sudah kita serahkan pada negara,” ujar Khairul. [dhn]