WahanaNews.co | Masih ingat dengan video yang menampilkan sejumlah bocah lari saat asap dan gemuruh awan panas datang dari Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) pekan lalu?
Sosok Fida terlihat dalam video yang beredar dan viral itu sedang berlari menjauhi semburan awan panas.
Baca Juga:
Polisi Temukan Ladang Ganja di Hutan Curam Gunung Semeru, 2 Pelaku Ditangkap
Dari pengakuan Fida, ia bahkan melihat bagaimana pohon pisang hancur dan banyaknya takbir yang diucapkan orang-orang yang mencari pertolongan.
Sampai akhirnya setelah berlari cukup jauh, Fida melihat masjid dan masuk di dalam masjid tersebut.
Ia menunggu selama 2 jam hingga erupsi selesai.
Baca Juga:
Polres Lumajang Temukan Ratusan Tanaman Ganja di Lereng Gunung Semeru
Saat itulah, Fida terpisah dari kedua orangtuanya.
Fida baru bisa bertemu ayah dan ibunya sekira pukul 21.00 WIB di dalam masjid.
Haru sedih dan senang bercampur rasa bersyukur yang tinggi kala Fida mampu kembali berkumpul dengan kedua orangtuanya dalam keadaan selamat.
Bocah perempuan berkerudung biru di dalam video itu ditemukan selamat.
Awalnya, sesaat sebelum terjadi awan panas guguran, Fida bersama teman-temannya mengaji di daerah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kebetulan, Fida memang tinggal di daerah itu bersama orangtuanya.
Tiba-tiba, asap tebal dan gemuruh awan panas datang dari kawah Gunung Semeru.
Fida dan teman-temannya lari ke arah bawah.
Fida sendiri lantas berlindung di dalam masjid, tidak jauh dari Curah Kobokan.
"Jadi dia sedang mengaji di masjid yang (kubah) biru di Kobokan itu. Terus ada gemuruh dari Semeru, dia lari. Lari kencang ke tempat yang aman. Sampai di desa sebelahnya dia masuk ke masjid," kata Agung Setiawan, seorang relawan dari Little Project (littleproject.idn), kepada wartawan melalui sambungan telpon, Sabtu (11/12/2021).
Fida berada di masjid itu sampai pukul 21.00 WIB sampai akhirnya bertemu dengan orangtuanya.
"Di masjid itu sampai jam 9 malam. Dia menangis, terus diumumkan bahwa anak di sini. Akhirnya ketemu sama orang tuanya," katanya.
Masjid tempat Fida berlindung hanya terdampak hujan abu.
Berbeda dengan Curah Kobokan yang menjadi daerah terparah dampak aliran awan panas Semeru.
Fida saat ini dalam kondisi sehat.
Dia mengungsi di Balai Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
"Sekarang sehat-sehat aja kondisinya," katanya.
Sengaja Mencari Demi Pastikan Fida Selamat
Agung mengatakan, bersama relawan yang lainnya sengaja mencari keberadaan orang-orang yang terekam video saat kejadian awan panas.
Dia ingin memastikan bahwa mereka selamat.
"Kita cari. Kita punya tim evakuasi. Sebelumnya, evakuasi kita kesulitan karena medannya sudah. Terus kita cari anak-anak yang ada di video yang viral ini. Anak-anak ini selamat enggak? Itu kita tanya orang di posko. Terus, ada di sini selamat namanya Fida," kata Agung.
Agung mengaku bertemu dengan Fida pada Rabu (8/12/2021) di posko pengungsian di Balai Desa Sumber Mujur.
Diketahui, Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021).
Aliran awan panas itu menerjang pemukiman warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Sampai Jumat (10/12/2021) sore, jumlah korban meninggal sebanyak 45 orang.
Sedangkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 6.573 orang.
Mereka mengungsi di 126 titik pengungsian. [dhn]