WahanaNews.co | Tradisi Natal di Indonesia banyak ragamnya, di antaranya adalah Marbinda.
Marbinda merupakan tradisi masyarakat Suku Batak Toba yang dilakukan setiap menjelang hari raya Natal atau Tahun Baru.
Baca Juga:
Bersatu dalam Kebinekaan, SAPMA Pemuda Pancasila Gelar Perayaan Natal
Tradisi ini disebut sebagai simbol kebersamaan sekaligus pengikat persaudaraan bagi orang Batak.
Sebagai bentuk tradisi, Marbinda telah dilakukan para leluhur yang secara turun-temurun menjadi tradisi yang hidup di tengah masyarakat.
Apa itu tradisi Marbinda?
Baca Juga:
Hadiri Perayaan Natal KLHK 2023, Menteri LHK Ajak Tanamkan Cinta Kasih pada Alam
Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan setiap menjelang hari raya Natal yang dilakukan oleh masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara.
Tak sembarang hewan, biasanya yang disembelih pada pelaksanaan Marbinda adalah hewan yang berkaki empat seperti sapi, kerbau, atau babi.
Hewan yang disembelih merupakan hasil tabungan masyarakat yang telah dikumpulkan berbulan-bulan sebelumnya.
Uang tabungan tersebut berasal dari hasil penjualan padi yang dipanen oleh masyarakat.
Oleh karenanya, jenis hewan yang disembelih biasanya tergantung kesepakatan dan kesanggupan masyarakat.
Daging hewan sembelihan dari tradisi Marbinda biasanya akan dimasak, baru kemudian dibagikan pada masyarakat secara sama rata.
Kegiatan memasak daging sembelihan Marbinda biasa dikenal dengan nama Marhobas.
Tujuan dan makna Marbinda
Secara umum, tradisi Marbinda bertujuan untuk mengeratkan kebersamaan masyarakat, membangun rasa gotong royong, serta sebagai wujud dari rasa syukur kepada Tuhan.
Hal ini sesuai dengan prinsip si sada hudon, yakni makan dari satu ternak yang sama sebagai bentuk kebersamaan.
Selain itu kebersamaan juga terlihat dari sikap gotong royong menyiapkan segala yang berkaitan dengan tradisi tersebut.
Jika kaum lelaki akan memotong daging, maka biasanya kaum perempuan dari menyediakan bumbu dapur untuk memasak bersama.
Kegiatan Marbinda dan Marhobas ini kemudian akan diakhiri dengan perayaan dan makan bersama sebelum nantinya warga akan pulang ke rumah masing-masing. [rna]