WAHANANEWS.CO, SULTENG - Menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU), dua anggota DPRD Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah menjadi korban intimidasi dan penganiayaan. Kedua anggota DPRD tersebut adalah Lutfi dan Suwardi.
Kapolres Banggai, AKBP Putu Binangkari mengatakan jika peristiwa tersebut terjadi saat sejumlah orang melakukan Razia dengan alasan kecurigaan terhadap adanya dugaan praktik politik uang.
Baca Juga:
Wakapolda Gorontalo Tinjau Kesiapan PSU Pilkada di Kabupaten Gorontalo Utara
"Iya, saat ini laporan tersebut akan kami backup penangananya di Polres Banggai dan lakukan pemeriksaan saksi juga pemeriksaan terhadap pelapor," ujarnya dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (9/4/2025).
Sementara ini, kata Putu pihaknya akan melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi, pelapor dan barang buktinya.
"Setelah tahapan tersebut, akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan tahapan selanjutnya," ungkapnya.
Baca Juga:
Polres Banggai Siagakan 175 Personel Amankan Pleno PSU Pilkada Dua Kecamatan
Kasus penganiayaan yang dialami oleh anggota legislatif Banggai, Lutfi Samaruddin terjadi pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 03.00 WITA, saat berada di rumah mertuanya.
Dalam keterangan tertulisnya, Lutfi mengatakan kondisi jelang PSU memanas setelah kehadiran seorang anggota DPR di Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Massa merampas sebuah map berisi dokumen yang menurutnya hanya berisikan daftar pemilih tetap (DPT) dan hasil cetak survei.
"Massa diduga curiga terhadap dugaan praktik politik uang di lokasi tersebut. Awalnya mereka hanya memantau, tetapi begitu anggota DPR RI tiba, mereka semakin bersemangat melakukan razia. Mereka memeriksa mobil dan masuk ke dalam rumah," kata Lutfi, Selasa (8/4/2025).
Kemudian Lutfi menolak menyerahkan dokumen DPT dan materi survei yang berada di mobilnya, sehingga berujung pada aksi kekerasan. Lutfi mengaku dirinya dicekik oleh salah satu pelaku hingga bajunya robek.
"Massa bubarkan diri, karena gagal menemukan bukti yang mereka cari," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Banggai lainnya, Suwardi juga mengaku mengalami insiden yang sama di lokasi yang berbeda di Desa Tanah Abang Kecamatan Toili di rumah seorang warga inisial YT, Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 06.30 WITA. Ia turut melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Kejadian itu terjadi pada saat dirinya tengah berada di kamar mandi, kemudian datang sekelompok orang yang mendobrak pintu dan memaksanya keluar.
Namun, Suwardi menolak keluar karena dalam keadaan telanjang. Setelah keluar, Suwardi dipaksa mengeluarkan semua barang dari tasnya untuk diperiksa.
Setelah itu, ketika berada di ruang tamu, seorang pria yang mengenakan masker dan topi menarik bajunya dan mendorongnya keluar agar dilihat oleh warga.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]