Dirinya juga mengatakan, workshop personal branding yang dibawakan oleh para praktisi komunikasi sangat bermanfaat untuk pengembangan diri karyawan. Menurutnya, dalam workshop ini para karyawan diajak untuk mengenali diri sendiri dan lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
“Ini satu rangkaian yang bagus. Karyawan diajak lebih mengenali dirinya untuk berkontribusi sesuai potensi yang dimiliki, kemudian dalam GREAT talk yang disampaikan oleh Davina Veronica, kita diajak menggunakan potensi itu untuk memberikan dampak positif bagi pelestarian lingkungan,” ucap Sandra.
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
Sementara itu, Corporate Communications Senior Manager PTAR, Katarina Siburian Hardono, menjelaskan, tingginya persentase karyawan perempuan di PTAR, tidak lantas mengorbankan standar kompetensi dari SDM yang diperlukan. Semuanya tetap melalui proses seleksi sesuai prosedur yang berlaku.
Selain menerapkan kebijakan keberagaman gender dalam proses rekrutmen, PTAR juga memiliki kebijakan 4 bulan cuti melahirkan dengan upah penuh bagi karyawan perempuan dan 2 minggu cuti dengan upah penuh bagi karyawan laki-laki yang istrinya melahirkan. PTAR juga menerapkan kebijakan anti pelecehan, kebijakan laktasi, dan kode praktik tentang mengelola pembatasan kerja terkait kehamilan.
“Kebijakan anti pelecehan adalah upaya untuk menghilangkan tindakan diskriminasi, intimidasi, ancaman, dan pelecehan di tempat kerja. Setiap tahun, kami menyelengggarakan berbagai pelatihan terkait keberagaman dan kesetaraan gender bagi karyawan laki-laki dan perempuan sebagai wujud komitmen PTAR,” sebut Katarina.
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
[Reaktur : Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.