WahanaNews.co Tapsel - PT Agincourt Resources (PTAR) genjot program nasional sekolah berbasis lingkungan (adiwiyata), melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). 10 satuan pendidikan di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, menjadi sasaran program sekolah adiwiyata.
Pengelola Tambang Emas Martabe ini melibatkan pendampingan tenaga ahli dari Yayasan Peduli Lingkungan (YPL) ‘Semut Merah’ Jakarta, untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 10 sekolah binaan. Sebagai bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) bidang pendidikan, Agincourt Resources ingin memberikan yang terbaik kepada satuan pendidikan disekitar lingkar tambang.
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
"Ini bagian dari Program PPM PTAR dalam bidang pendidikan, yakni menciptakan kondisi sekolah untuk menjadi tempat penyadaran, sehingga menjadikan warga sekolah memiliki tanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan sekolah," ujar Supervisor Education Community Development PTAR, Laung Lubis, disela-sela kunjungan ke SMPN 2 Muara Batangtoru, Kamis (27/6/2024).
Dituturkannya, selain menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, pihaknya menyiapkan sekolah binaan untuk ikut seleksi sekolah adiwiyata, baik tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten. Mendukung keinginan tersebut, Agincourt Resources menjalin kemitraan dengan YPL Semut Merah, melakukan pembinaan dan bimbingan, baik secara online maupun melalui penyelenggaraan workshop.
"Pada tahun 2013 kita telah melaksanakan pelatihan keterampilan dan keahlian dasar, termasuk bimtek untuk guru-guru. Selain itu kita juga telah membantu pengadaan sarana pendukung untuk kesuksesan program, termasuk pengadaan green house dan tong sampah," tukasnya.
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
Pembina Yayasan Peduli Lingkungan (YPL) Semut Merah, Sri Yunita, mengungkapkan jika pihaknya sedang bahu membahu bersama guru, komite, dan orang tua peserta didik, mempersiapkan program adiwiyata. Berbagai upaya sudah dilakukan mulai dari penataan lingkungan sekolah hingga administrasi. Pihaknya juga melakukan verifikasi dan evaluasi, terkait indikator pencapaian syarat menjadi sekolah adiwiyata.
"Selain verifikasi, kita juga memberikan bimbingan teknis tata cara pengelolaan lingkungan, seperti penanaman pohon, pengolahan air, serta pengelolaan dan pemilahan sampah agar bisa dimanfaatkan secara optimal," sebut Yunita,
Sebagai sekolah yang dipercaya mengimplementasikan program kepedulian dan pelestarian lingkungan, sekaligus berpartisipasi dalam program adiwiyata, pihaknya bersama pengelola satuan pendidikan memprioritaskan pengembangan komponen dan standar adiwiyata yang meliputi, pemenuhan dan penguatan kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dalam proses pembelajaran, serta peningkatan dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.