WahanaNews.co | Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Johni Asadoma, merespons viralnya percakapan grup WhatsApp antara polisi dan jurnalis di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Grup itu menjadi viral lantaran berisi ancaman kekerasan terhadap wartawan Tribun Flores.com (Kompas Gramedia Grup), Patrianus ‘Patrick’ Meo Djawa.
Baca Juga:
Siap Ikuti SOP, ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama Pemprov NTT dan PLN dalam Kembangkan PLTP
"Kita sedang selidiki kebenaran info ini," kata Kapolda NTT Irjen Polisi Johni Asadoma, melansir Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Menurut Johni, setelah semua data terkumpul, baru pihaknya akan menyampaikan ke publik soal kasus itu.
Johni pun tak segan-segan memberi tindakan tegas, bila anggotanya melakukan pelanggaran ataupun kesalahan.
Baca Juga:
Tembus Rp 50 Triliun, Program MBG Jabar Kalahkan Besaran APBD
"Semua yang bersalah, apalagi menyakiti masyarakat pasti ditindak," tegas Johni.
Sementara itu, Wartawan Tribun Flores Patrianus ‘Patrick’ Meo Djawa, belum merespons, ketika dihubungi wartawan sejak Senin pagi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah tangkapan layar percakapan grup WhatsApp antara polisi dan jurnalis di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berisi ancaman kekerasan terhadap wartawan Tribun Flores.com (Kompas Gramedia Grup) Patrianus ‘Patrik’ Meo Djawa, viral di media sosial.