WahanaNews.co | Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, akhirnya membentuk tim investigasi pasca-dugaan kekerasan yang terjadi pada mahasiswa saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK).
Ketua Tim Investigasi, Kun Budianto, mengatakan bahwa dibentuknya tim investigasi tersebut untuk menghimpun seluruh informasi sesuai fakta yang terjadi saat Diksar di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
Baca Juga:
Terdakwa Penipuan di UIN Sumut Dituntut Jaksa 41 Bulan Penjara
“Saat ini, tim masih mendalami fakta, siapa yang menjadi dalang dari kasus ini, siapa saja pelaku yang terlibat dan motif pengeroyokan, termasuk meminta keterangan dari para terduga pelaku," ujar Kun, Senin (3/10/2022).
Akibat dari dugaan tindakan kekerasan tersebut, korban diketahui sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina Jakabaring karena menderita banyak luka lebam.
“Terkait laporan ke pihak kepolisian, seluruhnya sudah kami serahkan kepada keluarga, sebab itu menjadi koridor mereka. Kami hanya melakukan pemeriksaan terkait data fakta dan permasalahan mahasiswa kami," bebernya.
Baca Juga:
Eks Pemain Timnas U-20 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di UIN Sumut
Dijelaskan Kun, pihak kampus akan memberikan sanksi tegas terhadap terduga pelaku yang terbukti melanggar kode etik.
"Kami juga akan memintai keterangan dari pelaku apabila mereka terbukti melakukan tindakan tersebut sesuai penyelidikan maka konsekuensinya dikeluarkan dari kampus," ungkapnya.
Diberitakan, seorang mahasiswa UIN Raden Fatah, Palembang, bernama Umar, harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka usai mengikuti Diksar yang dilaksanakan selama empat hari sejak 29 September hingga 2 Oktober kemarin.