WahanaNews.co | Natalis Tabuni, Bupati
Intan Jaya, Papua, menyatakan, keseriusan pemerintah menangani
kasus kematian Pdt Yeremia Zanambani akan membuat situasi keamanan di daerahnya kondusif.
Lewat pesan singkat WhatsApp kepada wartawan, Rabu
(4/11/2020), Natalis
Tabuni menegaskan akan terus memberikan dukungan agar sejumlahpersoalan
tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Baca Juga:
Tragedi Sadis di Puncak Papua: KKB Ngamuk Gegara Perselingkuhan, 3 Nyawa Melayang
"Harapan
kami, semoga dengan keseriusan penanganan kasus ini, Intan Jaya akan semakin
kondusif seperti sebelumnya. Kami dukung terus dalam doa, biarlah Tuhan
memberikan hikmah dan kebijaksanaan kepada pengambil kebijakan dalam
penyelesaian konflik di tanah Migani yang kami cintai,"kata Bupati
Natalis.
Sehari sebelumnya, Senin (2/11/2020),
Bupati Intan
Jaya itu juga menghadiri paparan penanganan perkara penembakan
Pendeta Yeremia Zanambanidan serta penangkapan pelaku pengedaran senjata api dan amunisi di Kabupaten
Nabire, di Aula
Rastra Samara, Polda Papua.
Acara itudihadiri
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, dan Pangdam XVII/Cenderawasih,
Mayjen TNI Herman Asaribab, bersama Forkompimda Papua.
Baca Juga:
Papua Memanas: TNI Dituduh Siksa Warga Sipil, Koalisi HAM Ungkap Fakta Mengejutkan
Di sana dipaparkan terkait kasus kematian Pdt Yeremia
Zanambani, yang ditembak diKampung Bomba, Distrik Hitadipa, Kabupaten
Intan Jaya, pada 19 September 2020.
Menurut
Kapolda, aparat kepolisian akan melakukan otopsi pada jenazah Pendeta Yeremia dengan
melibatkan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan Komnas HAM, sesuai permintaan
keluarga korban.
Untuk
itu, pihaknya memerlukan upaya pengamanan ekstra ketat di distrik
Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, yang menjadi lokasi pelaksanaan otopsi jenazah Yeremia
Zanambani nanti. Pasalnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih berada di sana.
Selain
itu, demi keamanan tim medis independen saat melakukan otopsi, ada
opsi lain untuk lokasi pelaksanaannya selain di Hitadipa, yakni dibawa
ke Timika.
"Hal
ini kami masih melakukan koordinasi di pihak TNI-Polri untuk pengamanan, dan (soal) cuaca
itu di kampung Hitadipa," terangnya.
"Kami
berupaya bersama tim dokter, TGPF dan Komnas HAM, untuk menggelar otopsi
jenazah tanpa merasa ketakutan. Kami akan menyiapkan strategi, untuk mencegah
serangan dari KKB di Hitadipa," tambahnya. [qnt]