WahanaNews.co | Puluhan rumah di kawasan padat penduduk yang berada dekat pinggir bantaran Sungai Karang Mumus, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ludes terbakar. Sekitar 23 rumah terbakar.
"Untuk sekarang kami estimasi tadi ada 23 rumah yang terbakar. Tapi masih belum tau perinciannya karena memang kawasan padat penduduk waktu kita survey tadi. Kemungkinan kita melakukan investigasinya di esok hari," ucap Humas Damkar Samarinda, Herry Suhendra kepada detikcom, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga:
Golput di 7 Provinsi Besar Capai 37,63%: Apa yang Salah di Pilkada 2024?
Kebakaran terjadi di Gang 17 dan 18 jalan AM Sangaji, Kecamatan Sungai Pinang Dalam, Samarinda pada pukul 21.45 Wita, Kamis malam (1/9). Sejumlah korban mengalami luka-luka ringan hingga sesak napas.
"Saat ini kami dapat informasi ada korban dari PMI. Ada beberapa yang alami luka ringan, sesak nafas, dan ada yang sakit juga. Tapi sudah dievakuasi oleh PMI. Kami masih belum tau berapa orang tadi. Yang sakit ibu-ibu tadi satu, relawan kurang tau tadi berapa. Tapi sudah ditindak tadi, sudah termonitor," jelas Herry.
Herry mengatakan belum tahu pasti penyebab kebakaran. Namun, ia menjelaskan berdasarkan informasi warga api berasal dari salah satu plafon rumah warga.
Baca Juga:
Wapres Gibran Minta Semua Kementerian dan Lembaga Sukseskan DBON
"Kami masih belum tau untuk asal-usulnya tapi menurut informasi asal api itu dari atas rumah, bagian plafon di salah satu rumah. Entah di Gang 17 atau 19 tadi. Kami masih mengumpulkan saksi-saksinya," imbuhnya.
Damkar Samarinda menurunkan 13 unit mobil pemadam dan di bantuan puluhan relawan. Api baru bisa dipadamkan petugas pada pukul 23.15 Wita.
"Untuk dari Damkar Samarinda itu sendiri mengerahkan sekitar 13 unit dan dibantu teman-teman dari relawan pemadam kebakaran. Maupun dari relawan lainnya," ungkapnya.
Herry menerangkan proses pemadaman cukup sulit dikarenakan angin kencang. Selain itu ruang gerak petugas terbatas lantaran banyak warga yang ikut menonton.
"Kendala angin tadi cukup kencang. Kemudian sumber air minim yang di posisi bagian darat. Kalau di Sungai tadi lumayan jaraknya 100 meter dari bantaran sungai. Kemudian warga sekitar banyak yang menonton jadi menghambat kita melakukan tindakan segera di TKP," ujarnya.
Akibat kebakaran tersebut, di tafsir kerugian mencapai Rp 1 miliar, lantaran kebanyakan bangunan rumah berbahan beton dan kayu.
"Kalau kerugian kami perkirakan tadi Rp 1 miliar atau lebih. Karena bangunan ada yang tembok, ada yang kayu. Tapi untuk pendataan masih kami lakukan hingga saat ini," pungkasnya. [afs]