WahanaNews.co | Ledakan dan kebakaran yang terjadi di Stasiun Kompresor Gas I (SKG) Desa Kemang Tanduk, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Sumatera Selatan Senin (9/5), tidak disebabkan oleh kebocoran pipa gas. Kebakaran disebabkan akumulasi uap gas (kondensat) di sekitar oil pit dan rawa.
"Bahwa yang terbakar adalah uap gas/kondensat yang terakumulasi di sekitar oil pit dan rawa, dan bukan ledakan pipa gas," kata Senior Manager Pertamina EP Limau Field Zulfikar Akbar dalam keterangan pers, Selasa (10/5).
Baca Juga:
SKK Migas-Pertamina EP Papua Dorong Pengembangan Ekowisata Pulau Soop Kota Sorong
Zulfikar mengatakan, sebelum ledakan terjadi, operator mencium aroma uap gas/kondensat yang sangat menyengat dari arah rawa pada pukul 06.00. Operator segera melaporkan kondisi tersebut kepada pengawas.
Namun belum sempat diambil tindakan, tiba-tiba terjadi letupan dari sumber yang belum diketahui dengan pasti.
"Ketika tim melakukan evakuasi dan pemadaman, dua orang warga dengan inisial K (52) dan N (47) terkena sambaran api. Dua warga tersebut sedang melintas mengendarai sepeda motor di depan jalan SKG I," ujarnya.
Baca Juga:
SKK Migas-Pertamina EP Zona 14 Papua Field Lakukan Tajak Sumur Eksplorasi Buah Merah (BMR-001) di Kabupaten Sorong
Operator melakukan pemadaman di oil pit dan rawa yang terbakar dengan mendatangkan dua unit truk pemadam kebakaran dari Limau Field dan Prabumulih Field.
Sekitar pukul 08.00, api bisa dipadamkan. Setelah itu, masih terus dilakukan pendinginan dan pengamanan di sekitar lokasi oil pit dan area rawa.
"Tim pun mengevakuasi dua korban ke RS Pertamina Prabumulih untuk mendapat penanganan medis. Kemudian dirujuk ke salah satu RS di Palembang untuk mendapat penanganan yang terbaik yang memiliki fasilitas penanganan luka bakar," ucap Zulfikar.