WahanaNews.co | Untuk kesekian kalinya, kebakaran melanda area kilang milik Pertamina.
Kali ini, api melahap PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, Jawa Tengah, yang terjadi di tengah derasnya hujan.
Baca Juga:
Ahok Akan Minta Polri Usut Kebakaran di Kilang Cilacap
Menurut keterangan dari Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya, peristiwa kebakaran terjadi sekira pukul 19.20 WIB pada satu unit tangki yang berisi produk Pertalite, dan hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.
"Saat ini, Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," katanya.
Ia mengatakan bahwa upaya pemadaman dilakukan secara intensif menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sementara terhadap tangki di sekitarnya dilakukan pendinginan dengan water sprinkle guna mencegah merambatnya kebakaran.
Baca Juga:
Warga Keluhkan Dampak Kebakaran Kilang Cilacap
Menurutnya, Pertamina tengah melakukan pengecekan masyarakat di sekitar area kejadian untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman.
Untuk masyarakat yang berlokasi di area terdekat dengan lokasi akan dilakukan evakuasi untuk memindahkan masyarakat ke area yang lebih aman.
Selain itu, Pertamina turut memastikan pasokan BBM dan elpiji kepada masyarakat dalam kondisi aman dan tidak mengalami gangguan.
Disebutkan bahwa Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dengan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.
Kilang tersebut memiliki sekira 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas, serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
Sementara itu, terkait kondisi cuaca yang tengah hujan deras ketika kebakaran terjadi diungkapkan oleh salah seorang warga Kelurahan Donan, Kabupaten Cilacap, bernama Andi (40).
"Saat kebakaran itu terjadi, hujannya sangat lebat. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam, sehingga kondisi menjadi gelap gulita," katanya.
Andi mengatakan bahwa kondisi tersebut menyebabkan panik warga Kelurahan Donan dan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, yang lokasinya dekat dengan Kilang Pertamina.
Ia menyebutkan bahwa ada warga sekitar Jalan Thamrin, Kelurahan Lomanis, yang mengaku ingin mengungsi karena rumahnya sangat dekat dengan lokasi kebakaran.
"Kebakarannya di dekat pintu masuk area kilang. Kalau rumah saya jaraknya sekitar 350 meter dari area kilang," katanya, dikutip Minggu (14/11/2021).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya ledakan ketika kebakaran itu terjadi, Andi mengaku tidak bisa memastikannya karena kondisi cuaca.
"Mungkin karena saking lebatnya, suara ledakan itu diredam oleh hujan, tapi tadi pas anak saya keluar rumah, sempat mendengar suara aneh yang mungkin berasal dari ledakan yang diredam oleh hujan," katanya. [dhn]