WahanaNews.co | Ketua Tim Penggerak PKK Kabuapten Tapanuli Utara Ny. Satika Nikson Nababan menghadiri pembukaan Kejuaraan Karate Antar Dojo se-Tapanuli Raya memperebutkan piala Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan Tahun 2023, di Gedung Serbaguna Tarutung, Jumat (5/5/2023)
Satika Simamora, sebagai pembina Forki Tapanuli Utara menyampaikan agar para atlet karateka menerapkan sumpah karateka bukan hanya saat bertanding tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
PDIP Siapkan 2 Nama Lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Menurut Satika, penerapan sumpah Karate dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu bentuk pembinaan mental yang perlu dilakukan sejak dini.
Ada lima isi sumpah karate, yaitu sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun dan sanggup menguasa diri.
“Anak-anak kami harus mengingat dan menerapkan kelima sumpah bukan hanya saat bertanding di lapangan, tetapi juga dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari," sebut Satika.
Baca Juga:
PDIP Galang Koalisi Semut di Pilgub Sumut, Lawan Bobby Dianggap Gajah
Jika anak-anak mau mematuhi dan menerapkan dengan sungguh-sungguh kelima sumpah karateka dan menambahkan sikap kasih sayang kepada sesama serta ketekunan dalam berlatih maka hal tersebut dapat menjadi dasar atau landasan dalam meraih prestasi yang diinginkan.
“Kami juga menekankan pentingnya generasi muda Tapanuli Raya untuk menghindari penggunaan Narkotika dan menghindari seks bebas," tambah Satika Simamora.
Satika Simamora juga menyumbangkan kepada panitia dan pembinaan kepada atlet sebesar Rp10 juta rupiah serta membagikan minuman sehat dan cendera mata.
"Selamat bertanding untuk anak-anak kami semua, jadilah generasi muda dengan mental pejuang yang memiliki kasih dan etika," akhir sambutan Satika Simamora.
Pada kesempatan sebelumnya, sambutan Bupati Taput Nikson Nababan, yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Binhot Aritonang menyampaikan bahwa pembinaan olahraga, termasuk Karate harus melibatkan berbagai pihak.
Program pembinaan olahraga harus dilakukan secara bertahap dengan sasaran generasi muda, dengan harapan dapat melahirkan atlet yang memiliki karakter, disiplin, dan prestasi yang tinggi yang dapat mengharumkan nama bangsa melalui cabang olahraga Karate.
“Hal ini dilakukan dengan kolaborasi dengan orang tua, pelatih, sekolah dan Pemerintah," ujar Binhot Aritonang.
Bupati berharap, dengan ada nya kejuaraan ini dapat melahirkan bibit-bibit muda yang tangguh dan kelak menjadi pemuda yang bertanggungjawab di dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
“Semoga kejuaraan ini dapat berjalan dengan baik, penuh sukacita dan selamat bertanding buat para atlit karateka,” pesan Binhot melanjutkan sambutan Bupati.
Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Dedy Pane menyampaikan bahwa kejuaraan ini digelar selama 3 (tiga) hari ini memperebutkan Piala Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan hadiah pembinaan sebesar 100 juta Rupiah, bertujuan untuk lebih meningkatkan minat dan kecintaan generasi muda akan karate.
“Peserta yang mengikuti kejuaran ini sebanyak 615 atlet, yang berasal dari 37 dojo yang ada di 11 kabupaten kawasan Tapanuli Raya hingga Nias, antara lain, Kabupaten Tapanuli Utara, Toba, Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli selatan, Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Nias Utara, dan Gunung sitoli,” ucap Dedi Pane.
[Redaktur: alpredo]