WahanaNews.co | Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) diberi kebebasan mengakses data di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk penyelesaian tugas akhir, dan bahkan pendampingan membaca dan menganalisis data.
Hal ini merupakan wujud keseriusan Kemendes PDTT mengawal peningkatan kualitas peserta RPL Desa.
Baca Juga:
Perebutan Kursi Senayan di Jawa Timur: Pertarungan Sengit Antara Petahana dan Pendatang Baru
"Kita sepakat untuk mengawal mulai hari ini sampai nanti. Kemendes menyiapkan pendampingan baik data atau penulisan karya tulis. Semua kita sediakan dan siap memberikan dampingan," papar Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dalam pembukaan kuliah RPL Desa di Unesa, Surabaya pada Rabu (30/3/2022).
Lebih lanjut Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, membeberkan bahwa pegiat desa yang lolos sebagai mahasiswa RPL Desa telah melalui seleksi yang panjang dan ketat.
Dengan proses tersebut menunjukkan bahwa mereka yang lolos memiliki kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan studi dan memiliki kesempatan lebih besar untuk membangun desa dengan ilmu-ilmu yang akan didapatkan dari bangku kuliah.
Baca Juga:
Mendes PDTT Tinjau Desa di Pulau Terluar Aceh Besar
"Presiden mengajak kita semua untuk terus melakukan percepatan dalam pembangunan desa. Semua yang hadir disini memiliki kesempatan besar jadi harus serius dan mengikuti semua aturan dan perkuliahan," tegas Gus Halim.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto yang turut hadir di Surabaya menyatakan mendukung penuh kegiatan RPL Desa.
Dapat terlibat dalam RPL Desa diakuinya sebagai kesempatan baik dalam membangun Indonesia dari desa. Menurutnya adalah tugas mulia dapat berperan dalam peningkatan kapasitas SDM Desa.