"Nggak ada data lab, CT scan nggak ada, pemeriksaan lain nggak ada. Demam, penurunan kesadaran, muntah, diare, bisa radang otak. Penurunan kesadaran, muntah, bisa karena pecahnya pembuluh darah tapi itu nggak bisa kita buktikan," kata Prof Hinky.
Tak terkait obat khitan
Baca Juga:
Wakapolda Banten Tinjau Vaksinasi Covid-19 Serentak di SD N Cipete 2
Dikabarkan, siswa tersebut sempat menunda vaksinasi karena sedang khitan. Jadwal vaksin ditunda karena luka khitan belum kering, dan pada jadwal yang telah disesuaikan ia divaksinasi bersama 18 anak yang lain.
"Nggak ada kaitan antara kematian dia dengan obat khitan," tegas Prof Hinky.
Prof Hinky mengingatkan, kemungkinan KIPI muncul juga bisa dialami anak-anak usai vaksinasi Covid-19. Umumnya berupa demam, sakit kepala, pusing, mual dan muntah lemas. Namun gejala tersebut mereda dalam 1-2 hari.
Baca Juga:
Viral Bocah SD dari Suku Baduy Kebal Jarum Suntik saat Divaksin, Begini Faktanya
"(Indikasi bahaya) Dilihat dari seberapa intens gejalanya. Kalau sakit kepalanya terlihat menderita, diberi obat tidak kunjung reda, dimuntahkan lagi. Nyeri otot nyeri sendi sudah diobatin tidak kunjung membaik, saatnya untuk berobat," pesan Prof Hinky. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.