WahanaNews.co | Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mendadak menjadi sorotan masyarakat menyusul peristiwa kecelakaan
maut bus pariwisata Sri Padma Kencana yang terjun ke jurang hingga menyebabkan
nyawa 29 penumpangnya melayang.
Dalam peristiwa kecelakaan tunggal
yang terjadi pada Rabu (10/3/2021) menjelang magrib, atau tepatnya pukul 18.20 WIB, itu bus
nahas yang mengangkut rombongan study
tour dan peziarah SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang, tersebut terjun ke dalam jurang.
Baca Juga:
Motor Matic Tak Kuat Menanjak? Segera Cek 4 Komponen Penting Ini
Berdasarkan informasi yang dihimpun
dari berbagai sumber, Tanjakan Cae di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan
Wado, Kabupaten Sumedang, tempat di mana peristiwa kecelakaan maut itu
terjadi, merupakan bagian dari jalur alternatif Garut-Sumedang yang membentang di punggung Gunung Cakrabuana.
Sejak dulu, Tanjakan Cae yang
membentang sepanjang dua kilometer dan melintasi tiga wilayah desa, yakni Desa Cikareo
Selatan, Desa Sukajadi, dan Desa Cilengkrang, ini
memang dikenal rawan kecelakaan.
Jika dilintasi dari arah Garut,
tepatnya kawasan Malangbong, maka Tanjakan Cae memiliki turunan tajam dengan
kontur jalan yang berkelok-kelok.
Baca Juga:
Parah! Anak Gadis 8 Tahun di Sumedang Dipukuli dan Dilempar ke Sawah
Tingkat kerawanan
semakin tinggi karena di sisi kiri Tanjakan Cae terhampar jurang yang curam dan
tebing yang menjulang tinggi di sisi kanannya.
Terlepas dari kondisi teknisnya, warga
setempat pun banyak yang meyakini bahwa Tanjakan Cae pun angker menyusul
banyaknya peristiwa kecelakaan yang memakan korban sejak dulu kala.
Bahkan, ada warga yang meyakini bahwa
Tanjakan Cae jangan dilintasi saat waktu Magrib tiba, mengingat
kecelakaan kerap terjadi di waktu tersebut, seperti
kecelakaan maut yang menimpa bus Sri Padma Kencana itu.