WahanaNews.co | Duka bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu masih terasa. Dari banyaknya peristiwa pilu Semeru, salah satu yang menyayat hati adalah kisah seorang anak bernama Rumini dan ibunya.
Keduanya ditemukan meninggal dunia dengan berpelukan. Kabar duka ini pun lantas memenuhi linimasa media sosial.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Proses pemakaman keduanya pun berlangsung haru biru. Banyak dari warga setempat yang mengantar jasad keduanya menuju ke tempat peristirahatan terakhir.
4 Desember 2021 menjadi saksi bisu dari fenomena erupsi terjadi di kawasan Gunung Semeru. Menurut data yang dirilis BNPB per Selasa sore, tercatat sebanyak 56 orang mengalami luka-luka, 17 orang hilang, serta 34 orang meninggal dunia.
Sementara itu, erupsi yang membawa awan panas serta guguran lava secara langsung mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Salah satu rumah tersebut yakni milik keluarga Rumini (28).
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Terletak di desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, rumah Rumini tersapu material vulkanik. Salah satu rumah yang terdampak tersebut nampak dipenuhi dengan debu vulkanik yang bercampur dengan air hujan.
Di dalam rumah itulah, Rumini ditemukan dengan posisi mendekap sang ibunda di area dapur. Rumini memilih untuk tidak meninggalkan sang ibunda yang telah renta dan tak mampu berjalan serta berlari. Rumini dan Salamah lantas tertimpa reruntuhan bangunan dan ditemukan meninggal dunia.
Setelah ditemukan, kedua jasad Rumini dan Salamah lantas dikebumikan. Berdasarkan unggahan foto pada akun Instagram @dunia_kaumhawa, warga berbondong-bondong mengangkat keranda dari kedua korban erupsi Gunung Semeru.
Salah satu keranda nampak diselimuti dengan dua kain batik lebar serta karangan bunga. Sementara keranda lainnya nampak ditutupi dengan selembar kain hijau bertuliskan lafaz dalam bahasa Arab serta karangan bunga yang melingkar.
"Angkat topi sejuta kali untukmu, Rumini. Tak terasa air mata menetes menulis kisahmu, Alfatihah. Tim Relawan Bencana Semeru," dikutip dari keterangan unggahan.
Warganet pun tak kuasa membendung air mata mendengar kisah haru nan bakti seorang anak terhadap ibunya. Hingga berita ini diturunkan, Rumini beserta sang ibu masih terus mendapatkan doa dan simpati dari publik.
"Alfatihah untuk Rumini dan Ibunya," tulis akun @chairulbariahhsb
"Ya Allah tempatkn mereka di surga-Mu," tulis akun @niki_nkcollections_
"Subhanallah, surga tempatmu, aammiinnn," tulis akun @puspa_weding
"Astaghfirullah, pengorbanan bakti seorang anak sungguh mulia. Semoga amal ibadahmu beserta ibunya diterima di sisi Allah SWT, amien," tulis akun @yulee378
Sebelumnya, kisah Rumini dan sang ibu pun menjadi viral di Twitter. Warganet banyak yang ikut bersedih dan mendoakan keduanya bisa berpulang dalam damai. Bahkan, salah satu warganet menggambarkan Rumini dengan sang ibunda yang berdekapan hingga membuat publik tak kuasa menahan pilu.
"Kami seluruh relawan di Semeru tak kuasa membendung haru, Rumini telah ajarkan kami tentang kesungguhan mencintai dan berbakti kepada ibu. Angkat topi sejuta kali untukmu, Rumini. Alfatihah" (Bayu Gawtama) -- @Ollaaulia8
"Mata gue berair mulu kalo liat cerita mba Rumini." -- @piscesguerl
"gw tdi pagi baca beritanya terharu bgt, rumini ini klo dia lari sebenernya bisa aja tpi dia ga tega ngeliat ibunya kudu lari2 trus jg ibunya memang udah gabisa jalan, surga untuk mereka berdua" -- @chisyung
"Surga tempat kalian berdua, bu" -- @convomf. [dhn]