WAHANANEWS.CO, Palembang - Konten kreator asal Jakarta, Willie Salim, membuat video memasak 200 kilogram daging sapi untuk diolah menjadi rendang di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (18/3/2025).
Namun, videonya menjadi viral setelah Willie mengungkapkan bahwa daging yang belum matang tersebut hilang karena warga sekitar berebut mengambilnya.
Baca Juga:
Polda Sumatera Selatan Limpahkan Kasus Konten Rendang Willie Salim ke Polrestabes Palembang
Padahal, rencana awal Willie adalah membagikan rendang yang telah matang sebagai hidangan berbuka puasa.
Situasi ini memicu dugaan bahwa kejadian tersebut sengaja dibuat untuk konten viral, namun Willie membantah tuduhan itu dan meminta maaf kepada warga Palembang.
Gubernur Sumatera Selatan Murka
Baca Juga:
YLK Sumatera Selatan Ingatkan Warga Waspadai Produk Kedaluwarsa Jelang Lebaran 1446 H
Viralnya konten ini menuai reaksi keras dari pemerintah daerah. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengaku sangat marah dan menilai konten tersebut mencoreng nama baik Palembang.
Menurutnya, aksi Willie terkesan disengaja agar warga berebut, sehingga menimbulkan citra negatif bagi daerah tersebut.
"Kemarin ada orang bikin konten itu, saya sangat marah. Memang itu sengaja dibuat agar warga berebut, lalu kita dihujat," kata Herman usai meresmikan rumah makan di Palembang, Minggu (23/3/2025).
Herman menegaskan bahwa kreator konten seharusnya mengangkat citra baik daerah yang mereka kunjungi, bukan justru merusaknya.
"Saya tidak rela nama Palembang dirusak hanya karena daging sepanci. Terlalu terhormat orang Sumatera Selatan untuk hal semacam ini," tegasnya.
Reaksi Wali Kota dan Sultan Palembang
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mendukung masyarakat yang melaporkan Willie ke polisi.
Ia menilai konten tersebut telah merugikan citra warga Palembang dan mendorong kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Sultan Palembang Darussalam, Mahmud Badaruddin IV, menilai tindakan Willie telah merusak kehormatan kota.
"Kami tidak akan tinggal diam!" tegas Sultan dalam pernyataannya di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Senin (24/3/2025).
Ia menilai konten tersebut bertentangan dengan tradisi masyarakat Palembang yang menjunjung tinggi tata krama dalam bersantap.
Sultan pun meminta Willie untuk meminta maaf secara terbuka di hadapan Majelis Adat Kesultanan Palembang Darussalam dan menjalani ritual tepung tawar sebagai bentuk penebusan kesalahan.
"Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka ia akan dikutuk dan diharamkan menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidupnya," ujar Sultan.
Bantahan Willie Salim
Willie menegaskan bahwa insiden tersebut bukanlah rekayasa.
"Aku tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Itu adalah kesalahanku dalam mempersiapkan acara ini. Mohon jangan salahkan warga Palembang," kata Willie dalam unggahan Instagram pribadinya, Sabtu (22/3/2025).
Willie juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Palembang yang merasa tersakiti akibat narasi yang berkembang.
Seiring dengan polemik yang terus berlanjut, Willie resmi dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan oleh tiga orang pada Senin (24/3/2025).
Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan, AKBP Dwi Utomo, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]