WahanaNews.co | Untuk sementara, keluarga Arif Trihandoko mengungsi dengan menempati rumah milik kerabatnya di Desa Sumber Mujur, Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Warga Kajar Kuning, Sumber Wuluh ini harus mengungsi setelah rumahnya terpapar dalam bencana awan panas guguran Gunung Semeru, Sabtu (4/12) lalu.
Baca Juga:
BNPB Bangun 869 Hunian Korban Semeru
Rumah berikut isinya terendam lumpur panas dan tidak dapat ditinggali untuk sementara waktu. Tidak banyak juga barang yang dapat diselamatkan dari rumah yang saat ini masih penuh lumpur.
Arief mengaku hanya membawa perabotan berukuran besar, karena keterbatasan kendaraan pengangkut. Sementara barang-barang ukuran kecil dapat diambil secara bertahap di lain waktu.
Akibat bencana tersebut Arief juga kehilangan sebagian surat berharganya, yakni kartu keluarga dan KTP. Sementara ijazah dan surat yang lain dapat diselamatkan meski dalam kondisi kotor oleh lumpur.
Baca Juga:
Korban Semeru Terkini: 43 Orang Meninggal, 104 Terluka
"KK yang hilang, punya saya dan bapak saya. Kalau KTP kemarin saya urus tapi mesinnya masih rusak, masih belum jadi," kata Arief di sela membersihkan perabot rumah yang baru diturunkan dari pikap, Jumat (10/12).
Karena itu, Arief merasa beruntung didatangi Markasan, Kepala Dusun Sumber Mujur yang melakukan pendataan pengungsi di wilayahnya. Sekaligus Markasan membantu pengurusan KK dan KTP yang hilang dengan tanpa biaya.
"Ini yang ada KK difoto copy yang hilang kita data untuk nanti diajukan," tegas Markasan.
Markasan mengaku berkeliling ke rumah-rumah warganya yang ketempatan pengungsi. Mereka akan didata kartu keluarga dan KTP-nya. Sekitar ratusan warga korban terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di wilayah kerjanya.
Markasan akan memotret atau meminta foto copy KTP atau KK yang dimiliki. Bila keduanya tidak dimiliki maka cukup dilakukan pendataan.
Sementara itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Lumajang membuka pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru.
Pelayanan dipusatkan di Balai Desa Penanggal dan Sumbermujur, Candipuro, Kabupaten Lumajang. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan seperti pengurusan KTP, KK, KIA dan Akta Kelahiran. Warga cukup datang merekam finger print untuk memanggil data yang sudah tersimpan.
"Secara otomatis dokumen kependudukan satu keluarga sudah diketahui dan langsung bisa kita cetak," jelas Hariyanto, Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Informasi Dispendukcapil.
Layanan diberikan selama 7 hari ke depan dan telah disiapkan blanko KTP sebanyak 4 ribu blangko. Selanjutnya akan ditambah kalau dirasa masih kurang. [rin]