WahanaNews.co | Malang
nian nasib Nuraeni (65), warga Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Ia hanya
bisa meratapi rumahnya yang kini tinggal tersisa jadi abu dan rata dengan tanah,
akibat kebakaran.
Baca Juga:
Cokelat dan Jason Ranti Ramaikan Djiva Fest 2024 dengan Piknik Seni
Peristiwa kebakaran yang sempat mengundang perhatian warga
ini, terjadi di Dusun Penanian, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Minggu
kemarin (22/8/2021).
Rumah semi permanen milik Nuraeni habis terbakar. Kebakaran
ini diduga ulah anaknya sendiri berinisial HA (30), yang diketahui adalah orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Ya begitulah, karena kurang orang sehat, dia kurang
sehat, stress, selalu di bawa ke rumah sakit," kata Nuraeni kepada
wartawan, Senin siang (23/8).
Baca Juga:
KPU Rejang Lebong Coklit Data Pemilih Pilkada 2024 Termasuk ODGJ
Saat kejadian, Nuraeni mengaku sedang tertidur. Ia selamat
setelah dibangunkan dan ditarik oleh pelaku. Sudah hampir dua tahun lamanya,
Nuraeni diketahui sulit bergerak, lantaran menderita stroke.
"Natarekka anakku, nabawa turun ke rumah, natarekka,
naangkatka," ujar Nuraeni lirih.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Nuraeni
mengungkapkan tidak ada harta benda yang bisa diselamatkan, selain pakaian yang
melekat di tubuhnya.
"Tidak ada yang bisa diselamatkan, cuman yang di badan
saja," tuturnya lirih.
Kepala Desa Batetangnga Muhammad Said mengungkapkan, pelaku
pembakaran telah diamankan dan dibawa ke rumah sakit untuk jalani perawatan.
"Pelakunya orang tidak sehat, anak korban. Sekarang ada
di rumah sakit, diobati," tegasnya.
Menurut Muhammad Said, saat kejadian, pelaku sempat terlihat
turun dari rumah, kemudian mengambil bendera lalu berteriak merdeka.
"Waktu terbakar itu dia turun ke tanah ambil bendera,
baru dia kibarkan dan berteriak merdeka, merdeka," tutur Muhammad Said.
Pasca kejadian, pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui
Dinas Sosial setempat, langsung turun ke lokasi untuk memberikan bantuan kepada
korban. Penyerahan bantuan berupa sembako dan peralatan dapur serta kebutuhan
lainnya, dilakukan ibu Bupati Polewali Mandar, Jumriah Ibrahim didampingi Kadis
Sosial Polewali Mandar, Azwar Jasin.
"Kami datang memberikan semangat, memberikan dukungan,
agar yang kena bencana tidak merasa sedih, karena kami selalu ada untuk masyarakat,"
tandas Jumriah yang juga menjabat ketua Palang Merah Indonesia Polewali Mandar.
Jumriah meminta warga untuk selalu waspada, mengantisipasi
segala potensi bencana yang setiap waktu dapat terjadi.
"Harapan saya, mudah-mudahan bencana ini yang terakhir,
tidak ada lagi bencana yang lain, namun tetap waspada, tetap berhati-hati, baik
itu untuk bencana kebakaran, banjir, pokoknya harus hati-hati," tutup
Jumriah. [qnt]