WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) meminta warga Jawa Timur (Jatim) mewaspadai potensi bencana
hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Kepala
Stasiun Metorologi Kelas I Juanda, I Wayan Mustika, mengatakan, wilayah Jawa Timur telah memasuki masa pancaroba
atau peralihan musim sejak awal Maret 2021.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
"Saat
ini wilayah Jatim masuk pancaroba, potensi bencana banjir, tanah longsor,
banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin
perlu diwaspadai," kata Wayan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/4/2021).
Saat
peralihan musim, terjadi gangguan atmosfer yang menyebabkan potensi peningkatan
intensitas curah hujan di Jawa Timur.
Sehingga
potensi hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari
awan cumulonimbus akan mungkin
terjadi.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Pola
tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia juga mulai aktif,
sehingga membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur.
"Hal
ini yang menyebabkan adanya konvergensi atau zona pertemuan angin di wilayah
Jawa Timur," ujarnya.
Kondisi
tersebut juga dipengaruhi aktifnya madden
julian oscillation (MJO) yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia
sehingga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer di Jawa Timur.
MJO
merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem
konvektifitas udara skala besar.
"Apalagi
juga muncul gangguan gelombang Rossby
yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem," terang Wayan.
Berdasarkan
pemetaan, curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir dan
angin kencang setidaknya berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jatim.
Selain
Surabaya, juga terjadi di Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang,
Nganjuk, Tulungagung, Batu, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan,
Mojokerto, dan Madiun.
Lalu,
Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan,
Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, hingga Sampang.
"Bagi
masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap mewaspadai
adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Timur," tutup Wayan. [dhn]