WahanaNews.co | Stasiun Kereta Api Pulau Aie di Padang, Sumatera Barat, kembali
beroperasi setelah 44 tahun mati, atau terakhir beroperasi pada 1977.
Pada tahap awal, Stasiun Pulau Aie
melayani rute kereta api menuju Stasiun Bandara Internasional Minangkabau di
Padang Pariaman atau sebaliknya sebanyak 12 perjalanan.
Baca Juga:
Manajer Humas KAI: 46.474 Penumpang Kembali ke Jakarta Sabtu Ini
Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta
Api Indonesia Divre II Sumbar, Ujang Rusen Permana, di Padang, Kamis (11/2/2021), mengatakan, Stasiun Pulau Aie
(sebelumnya ditulis Pulau Air) mulai dioperasikan sejak Rabu (10/2/2021).
Pada Rabu, ada 24 orang yang berangkat
dari stasiun peninggalan kolonial Belanda ini.
"Antusiasme masyarakat terus
meningkat. Semakin siang, semakin bertambah penumpang," kata Rusen, Kamis (11/2/2021) siang.
Baca Juga:
Viral Suara Teriakan Misterius di Stasiun Bandung, KAI Beri Penjelasan
Hingga jadwal keberangkatan ketiga, pukul 11.10 - 12.10 WIB, ada 27
penumpang yang berangkat dari Stasiun Pulau Aie.
Stasiun Pulau Aie berada di Kelurahan
Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Padang.
Lokasinya di kawasan Kota Tua Padang, dengan jarak sekitar 1 kilometer dari Jembatan Siti Nurbaya, dan 1,7 kilometer dari Pelabuhan Muaro.
Panjang jalur Stasiun Pulau Aie ke
Stasiun Padang di Kelurahan Sawahan Timur, Kecamatan Padang Timur, sekitar 2,8
kilometer.
Aie berarti air dalam Bahasa Minangkabau dialek Padang.
Rusen melanjutkan, pada tahap awal
ini, kereta yang beroperasi di Stasiun Pulau Aie adalah kereta bandara Minangkabau Ekspres dengan empat gerbong, berkapasitas maksimal 200 penumpang.
Walaupun kereta api bandara, penumpang
bisa naik dan turun di stasiun yang berada di antara Stasiun Pulau Aie dan
Stasiun BIM.
Tiket dapat dibeli di stasiun mulai 3
jam sebelum keberangkatan, atau melalui daring di aplikasi KAI Access, seharga
Rp 10.000.
Setiap hari, ada enam perjalanan dari
Stasiun Pulau Aie - Stasiun BIM, dan enam perjalanan dari Stasiun BIM - Stasiun
Pulau Aie.
Jadwal keberangkatan pertama dari
Stasiun Pulau Aie ke Stasiun BIM pukul 06.15 - 07.17 WIB.
Adapun jadwal keberangkatan terakhir
dari Stasiun Pulau Aie ke Stasiun BIM adalah pukul 18.25 - 19.30 WIB.
Pada keberangkatan ketiga, Rabu (10/2/2021), belasan warga, umumnya warga sekitar, berangkat dari Stasiun
Pulau Air menuju Stasiun BIM.
Alasan mereka berangkat untuk
merasakan pengalaman naik kereta dari stasiun yang terakhir kali beroperasi
pada 1977 itu.
Pada saat yang sama, puluhan penumpang
dari arah Stasiun BIM turun di Stasiun Pulau Aie.
Armi Alin (67), penumpang di Stasiun
Pulau Aie, mengatakan, ia naik kereta menuju Stasiun BIM sekadar untuk
jalan-jalan dan bernostalgia serta mengenalkan kereta api kepada cucunya.
Pensiunan guru ini memboyong dua putri
dan tiga cucunya dalam perjalanan kali ini.
"Beberapa waktu lalu, saya pernah juga
naik kereta api ke Stasiun BIM saat terbang ke Jakarta, tetapi berangkat dari
Stasiun Padang. Sekarang karena sudah bisa naik dari Stasiun Pulau Aie, saya
ingin mengenalkan kepada anak-cucu, sekalian mereka ingin melihat
pesawat turun dan mendarat di BIM," kata Armi, warga Pasa Gadang.
Menurut Armi, Stasiun Pulau Aie
relatif mudah dijangkau. Jarak dari rumahnya ke stasiun tidak sampai 1
kilometer dan hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki.
Harga tiket juga relatif terjangkau
oleh ekonomi masyarakat.
Armi berharap, ke depan, Kereta Api Sibinuang, yang saat
ini menghubungkan Stasiun Padang - Stasiun Naras yang dekat dengan
kawasan obyek wisata di Kota Pariaman, bisa beroperasi sampai ke Stasiun
Pulau Aie.
Pengerjaan reaktivasi jalur Stasiun
Pulau Air - Stasiun Padang dimulai sejak Juli 2019. Pengerjaan tuntas dan siap
dioperasikan pada akhir Maret 2020.
Akan tetapi, akibat pandemi Covid-19,
acara peresmian dan pengoperasi perdana tertunda hingga Februari 2021. [dhn]