WahanaNews.co | Akibat bencana kekeringan yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, tercatat enam warga meninggal dunia, termasuk satu anak.
"Bencana kekeringan telah menyebabkan enam orang meninggal dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (30/7/2023).
Baca Juga:
Aparat Keamanan dan KKB Terlibat Baku Tembak di Papua Tengah
Para korban mengalami kematian akibat gejala lemas, diare, panas dalam, dan sakit kepala.
Berdasarkan data Kementerian Sosial, tercatat sekitar 7.500 jiwa yang terdampak oleh kekeringan.
Akibatnya, mereka mengalami kelaparan karena gagal panen.
Baca Juga:
Konflik Antar Pendukung Bupati dan Wakil di Puncak Jaya: 9 Orang Meninggal 428 Terluka
"Menurut data, sekitar 7.500 jiwa warga di kedua distrik terdampak mengalami kegagalan panen akibat kekeringan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos, Adrianus Alla.
Kekeringan ini disebabkan oleh dampak Badai El Nino sejak awal Juni 2023.
"Fenomena hujan es yang terjadi pada awal Juni menyebabkan tanaman warga, khususnya umbi yang menjadi makanan pokok, menjadi layu dan busuk. Setelah itu, tidak ada hujan, sehingga tanaman warga mengalami kekeringan," ujar dia.