WahanaNews.co | Per Jumat (29/4) ini Gunung Merapi masih berstatuskan Siaga dan dalam fase erupsi selama beberapa bulan terakhir. Namun potensi terjadinya ledakan besar dinilai sangat kecil.
Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan masih terdapat potensi letusan kecil dengan radius 3 kilometer di daerah potensi bahaya.
Baca Juga:
Gunung Merapi Kembali Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km
"Aktivitas Merapi saat ini masih terus berlangsung, dengan erupsi yang eksplosif sudah cukup lama. Tentunya kita harus tetap berwaspada menghadapi Merapi ini," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
"Untuk potensi eksplosif besar potensinya sangat kecil. Tapi untuk eksplosif yang lebih kecil, ada di radius 3 KM. Sampai kapan ini tidak bisa memastikan...ini alam, kita tidak tahu berhentinya sampai kapan magma mengalir lagi."
Fase erupsi Gunung Merapi sudah terjadi tiga fase mulai September 2021 ke Maret 2022, dan terdeteksi dengan vulkanik dalam dan beberapa gempa internal.
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
Hanik mengungkapkan potensi bahaya terbesar saat ini berupa guguran lava dan awan panas yang mengucur ke arah Barat Daya, meliputi Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Sungai Bebeng, dan Sungai Kresak sejauh 7 kilometer.
Di sisi tenggara, aliran lava dapat sampai ke Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer. Sedangkan letusan kecil yang dapat melontarkan material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak gunung.
Sejak 11 Maret sampai saat ini, indikasi magma ke permukaan masih ada dengan aktivitas gempa juga masih terjadi.