WahanaNews.co | Polemik antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berakhir, seiring adanya permintaan maaf dari sang Gubernur. Polemik terjadi setelah Rusli Habibie mengkritik Risma yang sering marah-marah.
“Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung Ibu Menteri untuk mohon dimaafkan,” ujar Rusli.
Baca Juga:
Buntut Foto-Video Mesra Tersebar, Kadispar Imelda Hia Dinonjobkan Kini Jadi Staf Kantor Camat
Rusli mengaku sudah menerima pesan WhatsApp pribadi dari Mensos Risma. Pesan itu dikirimkan ke istrinya, Idah Syahidah, yang juga sebagai anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Ia mengatakan, masalah yang terjadi antara Risma dan Fajar Sidik Napu, seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, sudah berakhir.
Ia pun meminta supaya orang-orang menyikapi permasalahan itu secara bijak. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Baca Juga:
Viral Pria Paksa Siswa SMAK Gloria 2 Disuruh Sujud Minta Maaf Hingga Mengonggong
“Sudah clean and clear, ini semata-mata miskomunikasi. Jangan digiring jadi opini politik. Tidak ada hubungan sama sekali. Saya bicara sebagai gubernur, Pak Fajar sebagai koordinator, Ibu Risma datang bukan sebagai kader partai, tapi sebagai Mensos,” ucapnya.
Di samping itu, Rusli juga berharap agar sikap marah-marah Risma tidak berlanjut di daerah lain.
“Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana, maka Ibu Menteri yang balik diserang. Itu yang tidak kita harapkan. Mudah-mudahan ini yang pertama dan terakhir,” papar dia.
Rusli juga turut menyemangati Fajar Sidik Napu dan pendamping PKH lainnya supaya tetap tulus dan ikhlas dalam mendampingi warga.
“Pak Fajar, mungkin Menteri Sosial Risma saat itu lagi capek, jadi bisa kesal. Saya minta, maafkan ibu dan memaafkan saya juga, ini hanya miskomunikasi antara kita,” tutur Rusli saat bertemu Fajar di kediaman pribadinya.
Adapun Fajar menyatakan bahwa kemarahan Risma kepadanya merupakan bentuk perhatian dan tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.
“Saya tidak mungkin memarahi orangtua sendiri, karena bagi saya itu bagian dari pendidikan ke kami,” sebut Fajar yang mengaku sudah memaafkan Risma.
Sebelumnya diberitakan, Mensos Risma marah-marah kepada salah satu pendamping PKH di Gorontalo. Aksi Risma tersebut terjadi di sebuah pertemuan pemaduan data. Video Risma marah-marah sempat viral di media sosial. Atas kejadian itu, Gubernur Gorontalo mengaku prihatin.
“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Itu contoh yang tidak baik,” tutur dia. [qnt]