WahanaNews.co | Peristiwa terceburnya mobil pemudik di Pelabuhan Merak jadi bahan evaluasi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya.
Menhub pun meminta ASDP mencermati dengan serius kondisi cuaca terkait gelombang tinggi di pelabuhan.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Sibolga Pantau Persiapan Harganas ke-31 di Pelabuhan Lama
Menurut Budi, pelayanan penyeberangan penumpang baik itu pejalan kaki dan kendaraan memang baik jika dilakukan dengan cepat.
"Pelayanan yang cepat memang sangat penting untuk memastikan pengguna jasa terlayani," kata Budi di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (24/12/2022) siang.
Budi mengatakan proses keluar masuk kendaraan harus dilakukan dengan lebih cepat agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di dermaga.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Tingkatkan Pelabuhan Tanjung Silopo Polman Menjadi Pelabuhan Pengumpul
Tetapi pelayanan yang cepat ini tidak melupakan faktor keselamatan yang juga lebih penting.
"Ada catatan, bahwa ada kecenderungan angin dan arus yang terjadi di atas rata-rata, sehingga ada ketidakpastian kondisi laut," kata Budi.
Untuk itu, Budi memerintahkan agar ASDP Indonesia Ferry selaku operator penyeberangan bisa lebih waspada dalam menjaga tempat penyeberangan dari dermaga ke kapal.
"Amati dengan cermat dan mempersiapkan, baik itu dari dermaga ke kapal dan sebaliknya," kata Budi.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengakui ada kelalaian dalam mengamati perubahan cuaca sehingga menyebabkan peristiwa itu terjadi.
"Kami mohon maaf, dan ada beberapa hal yang memang harus diperbaiki, terutama dalam menghadapi cuaca akhir-akhir ini, angin, dan arus yang cenderung berubah," kata Ira.
Ira memastikan, pengawasan dalam proses bongkar muat kapal akan dilakukan lebih waspada dan berkoordinasi dengan BMKG.
Diketahui, sebuah mobil pribadi tercebur ke laut saat akan masuk ke dalam KMP Shalem di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (23/12/2022) malam.
Kedua penumpang di dalam mobil itu pun ikut tercebur dan berhasil diselamatkan petugas gabungan.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan saat mau naik, tali di kapal melebar sehingga side rem tidak lagi menempel di kapal. [rna]