WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang pendaki secara tak sengaja bertemu dengan salah satu hewan paling langka di dunia, yaitu kelinci belang Sumatra, saat melakukan pendakian di Gunung Kerinci.
Momen ini berhasil didokumentasikan dalam sebuah video yang kemudian diunggah di akun Instagram @andre_situpai.
Baca Juga:
Waspada! Gunung Kerinci Erupsi, Ini Kecamatan yang Terkena Dampak
Dalam video tersebut, terlihat seekor kelinci belang Sumatra (Nesolagus netscheri) sedang melompat-lompat di tengah kegelapan malam.
Kelinci itu berwarna cokelat dengan garis-garis hitam di sekujur tubuhnya, yang menjadi alasan hewan ini dijuluki "kelinci belang".
“Ya, saya ketemu kelinci ini secara gak sengaja waktu mendaki ke Gunung Kerinci,” ujar Andre, mengutip kumparanSAINS, Sabtu (10/8/2024).
Baca Juga:
Gunung Kerinci Erupsi Lagi, Kolom Abu hingga 200 Meter
Kelinci belang Sumatra merupakan hewan endemik Pulau Sumatra yang sangat sulit ditemukan.
Berdasarkan penelitian, satwa ini hidup di wilayah pegunungan Bukit Barisan, Sumatra.
Spesies kelinci belang Sumatra secara luas dianggap sebagai yang paling langka di dunia. Populasinya masih belum diketahui secara pasti, namun hewan ini dikategorikan sangat langka.
Bahkan, foto pertama spesies ini di alam liar baru berhasil diambil pada tahun 1997, dan sejak itu kelinci ini hanya beberapa kali tertangkap kamera.
Secara fisik, kelinci belang Sumatra memiliki panjang kurang dari 40 centimeter.
Bulu tubuhnya berwarna abu-abu dengan garis-garis hitam khasnya. Saat terlihat di malam hari, mata kelinci ini berkilau oranye.
Kelinci belang Sumatra juga termasuk dalam kategori hewan terancam punah menurut Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Pada tahun 2021, kelinci belang Sumatra pernah diselamatkan oleh petugas setelah ditemukan dijual secara online di Facebook.
Tak lama setelah kelinci itu muncul di Facebook, komunitas konservasi Fauna & Flora International (FFI) dan petugas Taman Nasional Kerinci Seblat segera melacak penjualnya dan berhasil menyelamatkan hewan langka ini.
Kelinci tersebut diselamatkan saat petugas bertemu dengan penjualnya, seorang petani.
Menurut pengakuannya, dia menangkap kelinci itu secara kebetulan di tepi sungai yang baru saja dilanda banjir deras.
Kelinci mengalami luka ringan di bagian panggulnya, kemungkinan akibat dampak banjir tersebut.
Setelah itu, hewan tersebut dilepasliarkan kembali ke hutan oleh petugas di lokasi yang dipilih berdasarkan data lokasi pantauan kamera yang ada.
Diharapkan, pergerakan kelinci belang Sumatra bisa dipantau secara lebih luas melalui kamera.
Populasi kelinci belang Sumatra terancam oleh terganggunya habitat mereka akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan permukiman manusia.
Studi mengenai kelinci belang Sumatra juga masih sangat minim.
Pemerintah Indonesia telah melindungi kelinci Sumatra sebagai satwa dilindungi, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, yang tercantum pada nomor 72.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]