WahanaNews.co | Fenomena alam waterspout atau pusaran angin di laut mendadak muncul di bibir Pantai Slopeng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (16/12/2022).
Salim (29), warga yang tinggal tak jauh dari Pantai Slopeng, mengatakan, kemunculan waterspout terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Warga, nelayan hingga pengunjung pantai sempat kepanikan.
Baca Juga:
Bawaslu Sumenep Perpanjang Pendaftaran Rekrutmen Petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara
"Semuanya panik, pengunjung seketika menjauh dari bibir pantai," kata Salim.
Salim mengaku, sebelum muncul fenomena waterspout tersebut, sejumlah warga, baik nelayan hingga pengunjung pantai, beraktivitas seperti biasa di bibir pantai.
Kendati cuaca terpantau mendung sejak pukul 13.00 WIB, warga masih beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga:
Demi Dapat Vespa, Ibu di Sumenep Srahahkan Anak untuk Diperkosa Oknum Kepala Sekolah
"Tidak ada korban jiwa, cuma warga panik," pungkasnya.
Terpisah, Kepala BMKG Kalianget, Sumenep, Usman Holid mengatakan, waterspout yang muncul di wilayah Pantai Slopeng merupakan fenomena alam yang biasa.
Fenomena itu muncul disebabkan oleh awan konvektif jenis cumulonibus (Cb). Awan itu tampak seperti bunga kol dengan warna abu kehitaman yang umum tumbuh di wilayah Indonesia, terutama pada musim hujan.
"Itu memang terjadi di masa-masa musim hujan atau musim puncak penghujan," kata Usman.
Selain itu, Usman mengatakan bahwa waterspout dan puting beliung umum terjadi di wilayah Indonesia saat potensi pertumbuhan awan cumulonimbus cukup tinggi.
Kendati begitu, ia menyebut tidak semua awan cumulonimbus menyebabkan terjadinya waterspout. Sebab, kondisi atmosfer seperti suhu muka laut hangat, tekanan udara yang relatif rendah, dan kelembapan udara yang tinggi turut memengaruhi.
Ia pun mengatakan, intensitas waterspout relatif lemah. Fenomena itu terjadi dalam waktu yang singkat, antara 5-10 menit, dan di luasan wilayah yang relatif sempit.
"Namun masyarakat tetap harus waspada dan menjauhi fenomena tersebut, terutama para nelayan," pungkasnya. [rna]