WahanaNews.com, Kota Depok - Banjir akibat hujan lebat, genangi pemukiman dan ujung turunan Jembatan Layang Jalan Arif Rahman Hakim (ARH). Berimbas, kemacetan arus lalu lintas parah di Jalan ARH dan Jalan Raya Margonda yang mengular hingga sekira 5 kilometer lebih, Senin petang, (8/5/2023).
Pantauan, wahananews.co, kemacetan terjadi mulai dari Jalan Layang Akses UI, jalur kedatangan arus lalu lintas dari Jalan Raya Lenteng, Jakarta Selatan ke Jalan Raya Margonda, Kota Depok.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Padatnya kendaraan, nyaris membuat arus lalu lintas Jalan Raya Margonda dan Jalan ARH, Kota Depok, Jawa Barat lumpuh sekira dua jam, mulai pukul 16.00 - 18.00 WIB. Tampak sebuah ambulan dari Rumah Zakat, sirinenya meraung-raung membelah jalan yang padat dan stagnan.
Antrian lalu lintas yang mengular di Jembantan Layang Jalan Arif Rahman Hakim yang terjebak banjir. Pengendara ini, dibawah guyuran hujan sedang tunggu giliran melintas melewati banjir di ujung jembatan setinggi sekira 30-an sentimeter. ini adalah penampakan arus lalu lintas dari Simpang Ramanda, Jalan Raya Margonda menuju Jalan Nusantara dan Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Beji ataur Kecamatan Pancorang Mas.Senin petang (8/5/2023). [wahananews.co / Foto: Hendrik I Raseukiy] .
Petang hari pekan kerja adalah waktu yang sesak kendaraan lantaran arus balik warga pemukim Kota Depok yang kembali dari aktivitas kerja masing-masing di DKI Jakarta.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Lokasi Banjir
Pantauan lokasi banjir, tepat di ujung turunan Jembatan Layang Arif Rahman Hakim dari arah Simpang Ramanda. Rerata kedalaman air sekira 30 sentimeter dengan jarak tempuh sekira 100-an meter.
Kendaraan, mesti mengantri, melaju perlahan, hati untuk melintas. Hanya sebagian kecil jalur kanan jalan yang dapat digunakan dari jalan provinsi ini. Ditambah pula adanya persimpangan Jalan Naming D Bothin dari arah Stasiun Kereta Listrik Depok Baru menyebabkan arus lalu lintas semakin padat.
Poin merah adalah penunjukan kawasan banjir di area Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Depok, Jawa Barat. Lantaran hujan deras sekiran dua jam mengakibatkan banjir yang mengakibatkan tersendatnya arus lalu lintas dan permukiman warga tergenang. Banjir ini juga disebabkan oleh buruknya sistem drainase yang sudah berlangsung lama. Senin (8/5/2023). [wahananews.co / Foto: tanggapan layar google maps].
Di lokasi, hanya tampak dua petugas dari Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (SDA PUPR) Kota Depok yang berupaya semampunya memungut sampah dari lubang drainase jalan. Namun tidak membuat hal yang berarti untuk mengurangi limpahan banjir.
Kemudian, seorang Polisi Lalu Lintas Polres Metro Depok, mencoba mengatur lalu lintas dibantu tiga orang warga yang berinisiatif membantu pengendara melintasi banjir.
Permukiman dan Pertokoan Juga Banjir
Pantauan wahananews.co, banjir juga menggenangi perumahan dan pertokoan di kawasan Jalan Arif Rahman Hakim ini. Tampak jalan beton permukiman ini, berubah seperti menjadi parit irigasi yang deras mengalirkan air.
Disebutkan Ari, warga, banjir di lokasi ini, telah berlangsung sekian lama menggenangi kawasan mereka disaat curah hujan tinggi.
Tampak permukiman warga di Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat yang tergenang banjir akibat curah hujan tinggi dan sinyalemen buruknya sistem drainase di kawasan ini. Banjir yang menggenang dengan kedalama rerata 30 sentimeter. Juga tampak mobil di halaman rumah yang terikut tergenang. Senin (8/5/2023). [wahananews.co / Foto: Hendrik Isnaini Raseukiy].
“Di sini sudah sering, Pak. Itu akibat drainasenya gak bagus, kecil dan buntun di Jalan ARH. Itu lubang gorong-gorong juga gak mampu tampung air,” ucap Ari dengan nada datar menyirat kepasrahan, Senin (8/5/2023).
Ari, menunjuk sebuah bangunan berwarna hijau yang teronggok sepi, tempat mesin penyedot banjir, yang katanya tidak berfungsi.
Warga Kelurahan Beji, Kecamatan Beji yang ditemuai wahananews.co, mengeluh-pasrah banjir yang kerap terjadi bila hujan deras di Kota Depok. Bingung oleh kepungan banjir warga hanya dapat menyapu air dan sampah sekenanya berupaya menghalau risau hati. Senin (8/5/2023). [wahananews.co / Foto: Hendrik Isnaini Raseukiy].
Saat memantau ke bangunan pompa air banjir ini, tampak tiada aktivitas petugas dengan pintu yang terkunci.
“Belum datang petugasnya, Pak. Walau satu lokasi pos dengan dishub, tapi beda Pak. Itu pompa yang urus petugas SDA,” jawab seorang petugas Dinas Perhubungan Kota Depok yang enggan sebut namanya.
Dua petugas, yang di mantel hujan lusuh dan sobek tampak kepayahan membersihkan lubang parit jalan dari sampah.
Tampak onggokan bangungan pompa air yang tak berfungsi yang memang dibangun pemerintah untuk menyedot banjir di Jalan ARH yang memang melangganan terjadi disaat curah hujan lebat. Sewaktu sedang terjadi banjir, mesin pompa ini tidak dioperasikan, Senin (8/5/2023). [wahananews.co / Foto: Hendrik Isnaini Raseukiy].
“Mungkin sedang dalam perjalanan kemari. Tadi kan hujan,” jawabnya dalam banjir yang sudah berlangsung sekira dua jam ini.
Di permukiman, sejumlah warga termangu menatap limpahan air, sembari mencedok air dengan seruk sampah sekenanya yang hasilnya tak berarti dari rumah.
Mobil avanza yang diparkir di halaman rumah terkenang menutupi hingga batas ban. Di dalam ruang rumah air menggenangi rata.
Begini pemandangan rumah yang kebanjiran di Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, akibat curah hujan dan buruk sistem drainase di kawasan Jalan Arif Rahman hakim Kota Depok. Masih banyak rumah lainnya yang kebanjiran, Senin petang (8/5/2023). [wahananews.co / Foto: Hendrik Isnaini Raseukiy].
Tampak, di serambi rumah dan dan pintu masuk rumah telah dipasangkan tembok penghalang banjir, yang ternyata tak berarti. air tetapi melewati dan masuk kedalam rumah. Warga berupaya menyapu sampah yang hanyut dibawa aliran banjir.
“Ya, beginilah adanya. Banjir waktu hujan. Mau bagaimana lagi, dulu, sih ada Gubernur (Provinsi Jawa Barat) datang kemari, tapi sama aja, gak ada perubahan,” ujar ibu yang juga, enggan menyebut nama.
[Redaktur Amanda Zubehor]