WahanaNews.co, Pidie - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penanganan dampak bencana di Provinsi Aceh, salah satunya melalui pembersihan dan pemulihan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan aman dan optimal pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan fasilitas kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam penanganan pascabencana. “Rumah sakit salah satu garda terdepan pelayanan publik. Kementerian PU terus memastikan RSUD Pidie Jaya segera bersih, aman, dan dapat berfungsi normal agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu,” kata Menteri Dody.
Baca Juga:
Penanganan Oprit Jembatan Meureudu Pidie Jaya Tuntas, Kementerian PU Dorong Normalisasi Sungai
Penanganan RSUD Pidie Jaya difokuskan pada pembersihan material lumpur, sedimen, dan sampah yang masuk ke area rumah sakit, termasuk akses jalan, halaman, dan lingkungan bangunan pelayanan. Pembersihan dilakukan secara intensif dengan melibatkan personel Kementerian PU dan dibantu oleh mitra kerja BUMN Karya serta dukungan TNI dan masyarakat setempat.
Selain pembersihan, Kementerian PU juga memberikan dukungan sarana dan prasarana khusus untuk mendukung operasional RSUD Pidie Jaya, antara lain mobil tangki air bersih, hidran umum, toilet portable, serta peralatan pendukung kebersihan dan sanitasi. Dukungan ini bertujuan menjaga ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi tenaga kesehatan, pasien, dan pengunjung rumah sakit.
Secara keseluruhan, hingga 26 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, Kementerian PU telah menurunkan 811 personel untuk mendukung penanganan darurat di Provinsi Aceh, termasuk fasilitas vital seperti rumah sakit.
Baca Juga:
Kementerian PU Bersihkan Jalan Nasional Batas Pidie Jaya–Kota Bireuen Sepanjang 14,21 Km
Dukungan juga diperkuat dengan mobilisasi alat berat dan alat pendukung, khususnya untuk kegiatan pembersihan kawasan dan infrastruktur publik. Di Aceh, sebanyak 727 unit alat berat dan alat pendukung telah dikerahkan, termasuk excavator, dump truck, wheel loader, dan peralatan pembersihan lumpur kawasan.
Selain itu juga telah menyalurkan sarana dan prasarana tanggap darurat, seperti IPA Mobile, mobil tangki air, toilet portable, toren, serta mobil vakum tinja yang sebagian telah dan sedang dimobilisasi ke wilayah Aceh untuk mendukung kebutuhan air bersih dan sanitasi, termasuk di lingkungan fasilitas kesehatan.
Penanganan RSUD Pidie Jaya menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan pemulihan infrastruktur vital berjalan cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan. Dengan sinergi lintas sektor, Kementerian PU optimistis proses pemulihan pascabencana, khususnya pada fasilitas kesehatan dan pelayanan publik, dapat segera tuntas dan kembali berfungsi normal untuk melayani masyarakat.