WahanaNews.co | Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akan meningkatkan frekuensi patroli malam dan razia di jalan raya selama Ramadan.
Hal itu dilakukan untuk mencegah munculnya kasus kejahatan di jalanan.
Baca Juga:
Penipuan Pembangunan Apartemen 100 Miliar: Pasutri Jadi Buronan Polda DIY
Terakhir, aksi klitih memakan korban jiwa. Di mana seorang pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta tewas setelah terkena sabetan benda tajam oleh pelaku kejahatan jalanan di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Minggu (3/4) dini hari.
"Patroli biasanya paling tidak satu malam tiga 'trip', sesuai kebutuhan nanti kami tambah lagi menjadi lima sampai enam 'trip'," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).
Untuk mendukung peningkatan patroli, menurut dia, personel yang bertugas di lapangan juga ditambah dengan jumlah yang disesuaikan dengan situasi kerawanan di masing-masing wilayah.
Baca Juga:
Polda DIY Bentuk Tim Hoaks untuk Pemilu 2024
Menurut Yuliyanto, selain menggencarkan patroli hingga tingkat polsek, petugas juga bakal menggelar pemeriksaan kepemilikan senjata tajam atau peralatan lain yang memungkinkan digunakan untuk berbuat kejahatan.
"Jadi mohon maaf misalnya nanti masyarakat diperiksa di jalan pada malam hari. Itu semata-mata untuk menjaga situasi kamtibmas," kata Yuliyanto.
Selain diupayakan pihak kepolisian, menurut dia, jaminan keamanan selama Ramadan juga dapat diwujudkan oleh masyarakat di lingkungan masing-masing.
"Jaminan keamanan bisa dilakukan oleh kami, bisa juga oleh masyarakat dengan berpartisipasi ikut ronda malam, ikut jaga," kata dia.
Polda DIY, kata Yuliyanto, juga melarang warga menyalakan petasan untuk menjaga keamanan serta ketenangan beribadah selama Ramadan.
"Misalnya ada (menyalakan petasan) akan kami amankan mercon-nya supaya tidak diledakkan, supaya tidak mengganggu orang lain," kata dia.
Sebelumnya, seorang pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta tewas korban klitih setelah terkena sabetan benda tajam oleh pelaku kejahatan jalanan di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Minggu (3/4) dini hari.
Korban sempat dilarikan ke RSUP Hardjolukito oleh petugas Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli. Namun, nyawanya tak tertolong. [bay]