WahanaNews.co | Pemadaman listrik bergilir secara faktual mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat Madura. Sebab, pemadaman bergilir sudah berlangsung selama lima hari terakhir.
Informasi yang dihimpun, pemadaman listrik terjadi akibat gangguan penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan. Kondisi tersebut memaksa PLN melakukan pemadaman secara bergilir di beberapa titik wilayah Madura.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Atas kondisi ini Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar mendesak pihak PLN segera melakukan perbaikan, sehingga listrik di Madura kembali normal.
Pasalnya pemenuhan listrik cukup vital, terutama bagi aktivitas perekonomian yang bergantung pada pasokan listrik.
“Harus segera diselesaikan masalahnya. Karena listrik dibutuhkan untuk roda perekonomian masyarakat Madura. PLN harus gerak cepat untuk mencari masalahnya jangan sampai berlarut-larut. Karena pemenuhan listrik ini sangat vital sekali," katanya, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Iskandar mengatakan, beberapa aktivitas perekonomian di Madura bergantung pada pasokan listrik. Karena itu, adanya pemadaman cukup meresahkan. "Kasihan masyarakat, sudah beberapa hari ini listrik padam. Kami mohon, masalah ini segara diatasi," tuturnya.
Mantan birokrat ini juga mengucapkan terima kasih atas gerak cepat gubernur Khofifah yang turun langsung untuk mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait untuk segera menyalakan listrik di pulau Madura. Dia berharap, upaya gubernur bisa direspons cepat oleh PLN.
"Kami apresiasi gerak cepat bu gubernur yang memperhatikan pemenuhan pasokan listrik di Madura. Ini bukti gubernur sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat Madura," katanya.
Diketahui, sejak lima hari terakhir wilayah Madura mengalami pemadaman bergilir. Hal itu terjadi akubat gangguan penghantar 150 kV Ujung–Bangkalan. Akibat Gangguan tersebut wilayah Madura kehilangan beban listrik sebesar 73,35 MW.
Sembari menunggu perbaikan, PLN telah memberikan support genset mobile untuk kegiatan pondok pesantren dan tempat ibadah di Madura dengan total 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. [qnt]