WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan pasokan pangan tetap bergerak menembus wilayah-wilayah paling terisolasi akibat banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Sabtu (6/12/2025).
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) terus didorong menuju kecamatan terdampak seperti Muara Batang Angkola dan Batang Toru yang menjadi pusat kerusakan terberat.
Baca Juga:
Bencana Banjir di Sumatera, Gelondongan Kayu Terbawa Arus Jadi Sorotan Senayan
“Batang Toru merupakan salah satu lokasi paling terdampak bencana, sehingga percepatan penyaluran bantuan perlu terus kita dorong,” ujar Direktur Distribusi Pangan Rachmi Widiriani lewat keterangan pers, Sabtu (6/12/2025).
Ia menyebut cadangan nasional dalam kondisi aman dan siap memperkuat pasokan di posko-posko serta dapur umum.
Sejak 4 Desember 2025, koordinasi intensif dilakukan bersama Wakil Bupati Tapsel, Sekda, Dinas Pangan, dan Bulog di Posko Komando Tanggap Bencana.
Baca Juga:
Banjir Bandang dan Longsor Terjang 6 Daerah di Sumut, 10 Warga Meninggal
Pemerintah daerah setempat melaporkan bahwa CPPD Kabupaten Tapsel sebesar 8.022,15 kilogram (kg) dan telah tersalur 7.700 kg, sedangkan alokasi CPPD dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 7.000 kg seluruhnya telah disalurkan kepada masyarakat.
Sementara itu, masa tanggap darurat hingga 10 Desember diperkirakan diperpanjang karena sebagian besar warga masih berada di pengungsian dan belum dapat kembali ke rumah masing-masing.
Bapanas sendiri mengalokasikan 19.747 kg beras CPP untuk Tapsel, dan saat ini 2.000 kg telah masuk ke Muara Batang Angkola dan 2.500 kg ke Batang Toru, sementara 15.247 kg lainnya siap digerakkan sewaktu-waktu.
Distribusi pangan berlangsung dalam kondisi lapangan yang sangat dinamis karena tim lapangan harus melewati rute yang berubah-ubah akibat putusnya badan jalan, meski demikian sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, BNPB, dan relawan membuat suplai pangan pokok tetap bergerak.
Pemeriksaan stok Bulog setempat menunjukkan ketersediaan beras yang sangat memadai, yaitu sekitar 1.400 ton di Gudang Palopat dan 134 ton di Gudang Sitataring, serta alokasi bantuan periode Oktober-November juga siap digerakkan kapan pun diperlukan.
Bulog memetakan wilayah yang masih dapat dilayani secara normal sekaligus menyiapkan skema percepatan untuk daerah-daerah yang aksesnya masih terputus.
Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam memastikan tidak ada warga yang terputus dari bantuan pangan.
“Dalam situasi darurat seperti ini, tidak ada kompromi untuk urusan pangan rakyat. Berapa pun kebutuhannya, kita siapkan dan kita kirimkan, termasuk ke wilayah yang aksesnya paling sulit. Prioritas kita adalah keselamatan dan kecukupan pangan warga,” kata Amran, Sabtu (6/12/2025).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]