WahanaNews.co | Kondisi ruas Jalan Karya Jaya, Medan Johor, Medan, bak kubangan
lumpur usai diguyur hujan.
Pemko Medan menyebut jalan tersebut
sedang dalam proses perbaikan.
Baca Juga:
Membanggakan, Lima Mahasiswa STAI Panca Budi Perdagangan Berhasil Meraih Gelar CPM
"Jalan Karya Jaya sudah dari hari Rabu (20/1/2021) kemarin mulai dikerjakan, hanya saja
masih penghamparan base course dulu,
untuk pengaspalan belum dilakukan karena ketika siang hari sering hujan, jadi
produksi hotmix-nya masih terkendala cuaca, tapi Insyaallah segera dikerjakan,"
kata Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah, saat dimintai konfirmasi, Minggu
(24/1/2021).
Zulfansyah mengatakan, jalan tersebut masih berstatus jalan kota.
Pihaknya pernah mengusulkan agar jalan tersebut statusnya menjadi jalan provinsi, karena menghubungkan Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga:
Melalui Pembentukan MPA, INALUM Perkuat Kesiap siagaan Karhutla di Kawasan Danau Toba
"Ini masih status jalan kota,
padahal satu tahun yang lalu sudah kita usulkan menjadi jalan provinsi, sebab
jalan tersebut menghubungkan jalan Kota Medan dan jalan Kabupaten Deli Serdang,
tapi pihak Provinsi Sumut belum juga menanggapinya," ujar Zulfansyah.
Zulfansyah berjanji, jalan tersebut bakal segera diaspal. Dia berharap, pekerjaan perbaikan jalan segera tuntas.
"Ya, insyaallah segera
ditindaklanjutkan dengan pengaspalan," sebut Zulfansyah.
Salah satu warga, Anshari, yang
melintas di Jalan Karya Jaya, Medan Johor, pukul 17.00 WIB tadi, menyebut jalan tersebut seperti kubangan, penuh
lumpur dan air.
Hal tersebut, katanya, terjadi setelah
hujan deras mengguyur Medan sejak pukul 13.00 WIB.
"Lubangnya terisi air semua habis
hujan. Susah lewat, jadi macet juga karena orang takut dan menghindar biar
nggak masuk ke lubang yang besar-besar," ucapnya.
Sebelumnya, lubang di Jalan ini mulai
ditemui sekitar 1 kilometer setelah memasuki Jalan Karya Jaya dari arah Jalan
AH Nasution. Lubang berada di tengah jalan.
Terlihat ada bekas timbunan pada
lubang yang ada di tengah jalan. Ada juga lubang yang masih terbuka.
Pengendara terlihat menghindari lubang
tersebut dengan melintas di pinggir jalan. Warga menyebut kondisi jalan
berlubang makin parah 4 bulan terakhir.
"Sekitar 4 bulanan. Mungkin
karena hujan, ada genangan air dan mobil yang melintas membuat lubang-lubang
tersebut besar," kata salah seorang warga, Evi, Selasa (5/1/2021).
Dia menyebut, jalan
yang berlubang itu sering ditimbun secara swadaya oleh warga.
Namun, timbunan
dari tanah dan batu yang dibuat warga tak bertahan lama, karena
banyaknya kendaraan yang melintas dan genangan air. [qnt]