"Kami juga mengimbau kepada warga untuk jangan dulu beraktivitas pada malam hari dan untuk mengantisipasi korban baik manusia maupun ternak," ucapnya.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengimbau agar warga tidak panik serta tidak keluar rumah dalam keadaan sendirian ketika setelah magrib hingga pagi hari dan harus bersamaan atau berombongan.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Siapkan Anggaran Rp7 Miliar untuk Program 100 Hari Kerja
Selain itu, warga setempat juga diminta untuk menerangi rumah mereka mulai dari bagian luar hingga bagian dalam rumah. Hal itu bertujuan agar harimau tidak bersembunyi di rumah warga.
"Biasakan menggunakan bunyi-bunyian berupa petasan dan bunyian lainnya sehingga harimau tidak mau mendekat. Selain itu, hindari juga makanan yang berbau daging mentah agar harimau tidak mendekat," katanya.
Ia juga mengimbau agar warga jangan meninggalkan ternak maupun anjingnya di dalam kebun. Karena dapat memancing harimau untuk membunuh anjingnya karena naluri sesama predator adalah saling membunuh.
Baca Juga:
Disdikbud Mukomuko Pastikan Semua Sekolah Tingkat Dasar hingga SMP Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka
"Biasakan di kebun memasang lampu lentera atau api sehingga harimau itu menjauh dari kebun kita," ucap dia.
Selain itu, BKSDA Sumbar akan mengidentifikasikan jejak tersebut sesuai SOP dengan melakukan identifikasi jejak, pemetaan, memasang kamera trap, serta melakukan sosialisasi ke warga setempat. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.