WahanaNews.co | Sumatera Barat (Sumbar) masih membutuhkan tourism hub atau pusat pariwisata baru.
Pusat pariwisata ini berfungsi untuk mengembangkan potensi wisata daerah Sumbar bagian selatan.
Baca Juga:
Tangis Keluarga Pecah di Makam Eks-Casis TNI Asal Nias
Pegiat Pariwisata Sumbar Zuhrizul mengatakan Sumbar bagian selatan memiliki potensi wisata yang luar biasa.
"Ada satu sekrup yang kurang, yaitu pusat pariwisata," kata Zuhrizul, Jumat (22/4/2022).
Sejauh ini baru ada dua kota yang menjadi pusat pariwisata, yakni Padang dan Bukittinggi.
Baca Juga:
Menuju Pulau Jawa, Bus ALS Kecelakaan di Sumbar 1 Penumpang Tewas 7 Luka Berat
Padang menjadi titik tolak wisatawan untuk menikmati pariwisata di Pariaman, Padang Panjang, dan Pesisir Selatan.
Sedangkan Bukittinggi memainkan peran mengarahkan wisatawan ke Tanah Datar, Agam, Pasaman, Payakumbuh, dan Limapuluh Kota.
Nasib Sumbar bagian selatan seperti Kota Solok, Solok Selatan, Sawahlunto, Sijunjung, dan Dharmasraya jarang dijamahi wisatawan.
Penyebabnya, wilayah ini tidak memiliki pusat pariwisata seperti Padang dan Bukittinggi sehingga menyulitkan agen travel membuat paket wisata.
"Daerah bagian selatan ini jauh dari Padang dan Bukittinggi. Kalau dipaksakan membuat paket wisata maka wisatawan akan jenuh di perjalanan," ungkapnya.
Dia melanjutkan, untuk ke Kota Solok memang relatif cepat dijangkau.
Perjalanan dari Padang ke Kota Solok paling lama memakan waktu selama dua jam.
Tapi, untuk memasuki daerah lain seperti Solok Selatan, Sijunjung, dan sekitarnya akan memakan waktu lebih lama.
"Solusinya hanya dengan membangun pusat pariwisata di Solok, tepatnya di kawasan Alahan Panjang," kata Zuhrizul.
Lokasi ini dinilai Zuhrizul sangat tepat karena Alahan Panjang memiliki alam yang indah.
Dari lokasi ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan lima gunung dan danau.
Selain itu juga ada seni dan budaya serta kuliner yang mendukung Alahan Panjang menjadi pusat pariwisata Sumbar bagian selatan. [gun]