"Nilai sumbangannya ini miliaran rupiah. Ini saja
oxygen concentrator harga per unitnya Rp 18 juta. Dan yang sudah sampai ada 50
unit," katanya.
Sumbangan ini akan diberikan kepada dinas kesehatan di tiga
kabupaten hasil pemekaran Labuhanbatu. Termasuk ke Kodim dan ke PMI. Untuk
teknisnya akan diserahkan ke dinas kesehatan masing-masing kabupaten.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Deni juga mengatakan donatur misterius tersebut bersedia
membantu secara total untuk penanganan pandemi di Labuhanbatu.
"Termasuk juga nanti misalnya kalau ada tempat
perawatan terpadu, donatur ini bersedia membantu mendatangkan tenaga medis dan
menanggung biaya makan pasien," ujarnya.
Pengurus Vihara Jayanti Rantauprapat, Acun, mengatakan jenis
kebutuhan medis tersebut antara lain masker, alat pelindung diri (APD),
obat-obatan berbagai jenis, alat tes antigen (PCR), tabung oksigen, pulse
oxymeter, oxygen concentrator, dan sebagainya. Termasuk beberapa unit mobil
ambulans yang sedang dalam perjalanan.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Ini belum semua barangnya kita terima. Masih ada yang
di perjalanan. Karena itu nggak usahlah saya sebutkan nilainya," Kata
Acun.
Acun menjelaskan tidak semua barang bantuan ini sifatnya
pemberian cuma-cuma. Beberapa di antaranya merupakan pinjam pakai, yang di
kemudian hari harus dikembalikan ke Vihara Buddha Jayanti.
"Perlu saya tegaskan, beberapa barang ini ada yang
sifatnya pinjam pakai. Nanti saat pandemi sudah teratasi harus dikembalikan ke
Vihara. Biar Vihara yang nanti akan mengelolanya untuk tujuan sosial,"
kata Acun.